INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Kisah Darsem warga RT 18/5 Blok Plawad Desa Tugu Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu ditolak salasatu rumah sakit swasta di Cirebon ketika akan berobat menyayat hati. Keluarga pra sejahtera ini ditolak berobat karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya sudah tidak bisa digunakan.
Usut punya usut ternyata KIS itu sudah ada yang mencabut dan pemiliknya dinyatakan sudah meninggal dunia.
Mengetahui itu, suami pasien, Wasna akan melaporkan para pihak yang telah membuat keterangan palsu ke pihak berwajib.
Wasna menuturkan KIS yang dimilikinya tidak bisa dipakai untuk mengobati penyakit istrinya. Mantan Ketua RT 18 ini kaget saat mengecek aktifasi KIS/BPJSnya sudah tidak aktif bahkan menurut keterangan dari rumah sakit atau petugas BPJS, kalau pemilik KIS dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Saya kaget ketika membawa istri berobat ke salasatu rumah sakit di Cirebon di tolak karena kepesertaan KIS/BJPSnya sudah tidak aktif lagi dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Ini sangat keterlaluan sekali dan tidak bisa ditoleransi. Karena ditolak istri tidak bisa berobat dan dibawa pulang lagi,” kata Wasna via pesan whatsappnya, Minggu (25/9/2022).
Ia tidak menampik perjuangan keluarganya gagal berobat didengar Bupati Indramayu dan melalui tim doter masuk rumah (Dokmaru) telah melakukan berbagai upaya namun sebagai efek jera ia akan mengejar para pihak yang telah berani membuat keterangan palsu kalau istinya yang masih hidup di laporkan telah meningal dunia. Akibat perbuatan itu kata dia, istrinya tidak bisa berobat.
“Saya akan mengejar para pihak yang telah membuat keterangan palsu dan akan melaporkannya ke pihak berwajib,” ancamnya.
Sementara itu, Tim Gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Indramayu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Dokmaru Puskesmas Sliyeg, dengan didampingi Camat Sliyeg dan Kuwu Desa Tugu segera menyambangi kediaman Darsem pada Jumat (23/9/ 2022).
Darsem tampak terbaring lemas dengan ditemani sang suami saat Tim Gabungan tiba di kediamannya. Rumah tempat tinggal Darsem masih berupa rumah semi permanen dan dalam kondisi yang memprihatinkan.
Tim Dokmaru Puskesmas Sliyeg segera memeriksa kondisi umum Darsem. Dari hasil pemeriksaan, Tim Dokmaru Puskesmas Sliyeg memberikan rujukan agar dilakukan penanganan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu dengan pengusulan Jaminan Kesehatannya.
Kepala Dinsos Kabupaten Indramayu Sri Wulaningsih saat dihubungi Diskominfo Indramayu menyatakan, Darsem memang merupakan keluarga pra sejahtera/miskin yang telah menerima bantuan PKH/BPNT.
Namun terkait permasalahan kesehatannya, Dinsos Kabupaten Indramayu telah melakukan assesment, dan mengusulkan Darsem dalam kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional – Pekerja Bukan Penerima Upah (JKN PBPU) Pemda.
“Kami telah melakukan assesment, dan juga telah mengusulkan Ibu Darsem dalam kepesertaan JKN PBPU Pemda. Semoga permasalahan yang dialami ibu Darsem dapat segera tertangani,” harapnya. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto