INDRAMAYU,iNewsIndramayu.id - Pengerajin tahu tempe di Kabupaten Indramayu mengeluhkan harga kacang kedelai yang terus menerus merangkak naik hingga tembus diangka Rp13 ribu perkilo.
Harga kacang kedelai impor saat normal pada kisaran Rp8 ribu dan terus mengalami kenaikan hingga pada kisaran Rp12 ribu perkilo dan kini tembus di angka Rp13 ribu.
Salasatu pengrajin dari Kelurahan Bojongsari Kecamatan Indramayu, Tarma (55) mengeluh dan pasrah menghadapi gejolak naiknya harga kacang kedelai yang dinilai merugikan para pengrajin tahu tempe khususnya di Kabupaten Indramayu.
"Perlahan tapi pasti harga kacang kedelai mengalami kenaikan hingga mencapai angka Rp.13 ribu perkilonya. Ini membuat kami bingung dan harus menaikan harga jual, kalau tidak kami merugi," keluh Tarma, Sabtu (1/10/2022)
Menurutnya, harga tahu dan tempe otomatis akan naik, bahkan ukuran pun di perkecil, yang penting bisa tetap memproduksi dari pada harus gulung tikar.
Alasan menaikan dan memperkecil produksi tahu dan tempe, sambungnya, salasatu cara agar tetap produksi walau ia akui hasilnya sangat minim sekali.
"Hasilnya sangat minim sekali kadang sampai rugi, belum lagi buat bayar karyawan, listrik dan yang lainnya, yang penting bisa bertahan," ujarnya.
Dikatakan, harga tempe biasanya dijual Rp.5 ribu sekarang jadi 7 ribu rupiah, sedangkan harga tahu per papan semula Rp.25 ribu rupiah kini naik jadi Rp.30 ribu.
"Sebagai pengerajin tahu dan tempe kami berharap ada solusi yang terbaik dari pemerintah terkait kestabilan harga kacang kedelai, agar kami sebagai pengrajin bisa terus bertahan," katanya.
Hal senada di sampaikan pengerajin tahu tempe asal Blok Bungkul Kelurahan Bojongsari, Khoerul. Menurutnya Kenaikan harga Kacang kedelai jelas akan berdampak pada penghasilan pihaknya sebagai pengusaha tahu tempe.
"Saya berharap harga kacang kedelai bisa stabil lagi di harga Rp.8 ribu agar kami bisa mensejahterakan para karyawan," harapnya. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto