get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedi Taufik Akhiri Tugas Sebagai Penjabat Sementara, Nina Agustina Kembali Jabat Bupati Indramayu

Bupati Indramayu Kunjungi Korban Banjir Eretan Kulon

Minggu, 01 Januari 2023 | 15:29 WIB
header img
Bupati Indramayu Nina Agustina mengunjungi korban banjir di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur dan memberikan bantuan. (istimewa)

INDRAMAYU, iNewsINdramayu.id - Bupati Indramayu Nina Agustina  mengunjungi korban banjir di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur imbas gelombang pasang air laut, Minggu (01/01/2023). Selain meninjau bibir pantai, Bupati juga mengunjungi korban banjir di pengungsian dan memberikan bantuan.

Bupati Indramayu Nina Agustina menyampaikan turut prihatin terhadap kondisi warga yang terdampak. Banjir rob dan gelombang pasang yang terjadi sejak beberapa hari lalu mengakibatkan kerugian material bahkan sampai kehilangan tempat tinggal.

Kondisi breakwater yang rusak tidak lagi mampu menahan gempuran ombak dan gelombang pasang yang mengakibatkan beberapa rumah warga yang berdiri di sepanjang pantai mengalami kerusakan bahkan hancur.

“Kita akan upayakan perbaikan breakwater dan memberikan bantuan rehab rutilahu untuk rumah yang rusak akibat gelombang pasang,” ujar Bupati Nina, dalam keterangannya.

Menurutnya,  karena Kabupaten Indramayu memiliki garis pantai sepanjang 147 km, maka tidak menutup kemungkinan adanya titik-titik rawan bencana alam. Apalagi ditambah dengan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.

"Mari kita sama-sama bersinergi membantu saudara-saudara kita yang saat ini sedang terkena musibah," ucapnya.

Diketahui, imbas gelombang pasang di pesisir pantai Eretan Kulon pada Sabtu 31 Desember 2022, air laut meluap hingga ke jalan pantura Indramayu, puluhan rumah rusak dan rata dengan tanah dan ratusan warga  terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi di Kantor Desa Kertawinangun.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Oce Iskandar menyebutkan gelombang pasang air laut disebabkan karena fenomena alam gelombang ekstrem dan curah hujan tinggi. Akibat gelombang ekstrem itu kata dia,  ribuan rumah terendam banjir.

Menurutnya, akibat gelombang tinggi tersebut sekira 2.095 rumah rumah warga di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur terendam air pasang. Ketinggian air sambungnya antara 50 cm hingga 130 cm.

Kemudian sekira 3.027 Kepala Keluarga atau 9.060 jiwa terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi di tempat pengungsian.

“Imbas gelombang pasang jalur pantura terendam dan sempat mengalami kemacetan, 7 sarana pendidikan, 9 sarana peribadatan terendam banjir, 17 rumah rusak parah dan 16 rumah rusak ringan,” beber dia. (safaro)

 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut