get app
inews
Aa Read Next : Perenang Asal Indramayu Torehkan Prestasi, Sabet Medali Perak di Kejuaraan Asia

Dua Kelompok Mahasiswa Demo Tolak Rencana Kenaikan Tarif Air Minum PDAM Indramayu

Selasa, 31 Januari 2023 | 08:58 WIB
header img
Dirut Perumdam Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu, Ady Setiawan saat menjelaskan secara rinci seluruh alasan rencana kenaikkan tarif air minum PDAM kepada mahasiswa yang tergabung dalam HMI. (saprorudin)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Dua kelompok mahasiswa di Kabupaten Indramayu menggelar aksi demo di depan Kantor Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu atau PDAM Kabupaten Indramayu, Senin (30/01/2023).  Mereka  menolak rencana kenaikan tarif  air minum   untuk saat ini, tetapi menyepakati kenaikan tahun depan dengan catatan kenaikan hanya 15 persen.

Dua kelompok mahasiswa pertama adalah dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Indramayu dan kelompok berikutnya adalah Aliansi Mahasiswa Indramayu (gabungan beberapa perguruan tinggi).

Mehasiwa juga mempertanyakan kerugian Perumdam Tirta Darma Ayu, mengingat tahun 2022 menyetor PAD sebesae 2,5 miliar. Tuntutan lainnya, meminta dilakukannya efisiensi biaya lain-lain yang menimbulkan pemborosan.

Tuntutan lainnya adalah Dirut Perumda, Ady Setiawan untuk meningkatkan kualitas air sehingga bisa memenuhi standar air bersih. “Kami minta transparansi dan menolak kenaikan tarif,” tegas salsatu mahasiswa dalam orasinya.

Dihadapan mahasiswa Dirut Perumdam) Tirta Darma Ayu Indramayu, Ady Setiawan, menjelaskan seluruh alasan rencana kenaikkan tarif air minum PDAM tersebut. Beberapa indikator yang menjadi alasan kenaikan tarif dijelaskan secara rinci.

Penyesuaian tarif tersebut, imbuh Ady, karena beberapa alasan atau indikator yang kemudian menjadi pertimbangan utama. Alasan itu, kata dia, antara lain adanya kenaikan harga tarif dasar listrik dan BBM.

Indikator lainnya yakni lebih tingginya biaya produksi akibat dari adanya kenaikan bahan kimia pengolah air, biaya operasi dan pemeliharaan.

Imbas dari seluruh indikator, lanjut dia, yakni terjadinya kenaikan biaya usaha yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan.

“Beban berat itu menyebabkan perusahaan tidak mampu atau sulit untuk melakukan pengembangan usaha untuk mencapai target peningkatan cakupan layanan,” jelas Ady.

Sementara itu dalam menghadapi massa aksi yang kedua, Ady  menandatangani sejumlah tuntutan mahasiswa. Diantara tuntutan itu adalah membenahi pelayanan air minum untuk masyarakat.

“Prinsipnya kami siap melakukan perbaikan di semua lini. Jika kenaikkan tarif nantinya tidak diimbangi dengan perbaikan pelayanan, saya, direksi dan seluruh pegawai siap ditegur,” tandas Ady.

Aksi demo dua kelompok mahasiswa dalam satu hari dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan itu berjalan kondusif dan setelahnya membubarkan diri. (safaro)

 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Berita iNews Indramayu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut