CIREBON, iNewsIndramayu.id – Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono kembali menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan.
4 Pilar Kebangsaan yang dimaksud antara lain: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sosialisasi ini digelar di Aula Institut Teknologi dan Kesehatan (Itekes) Mahardika Cirebon, Selasa (28/3/2023).
Kehadiran Ono Surono di Itekes Mahardika diterima Direktur Itekes, Dr. Hj. Yani Kamasturyani, SKM, M.H.Kes dan Ketua Yayasan Itekes Mahardika, H. Hediyana Yusuf.
Hadir juga Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati dan sejumlah anggota DPRD Kota Cirebon yakni Edi Suripno, S.I.P., M.Si., Imam Yahya, S.Fil.I., M.Si., dan Beni Sujarwo.
7 Kali Sosialiasi 4 Pilar
Ono Surono menerangkan pentingnya penerapan 4 Pilar Kebangsaan di saat ini (Foto: Candri Cahyadi)
Selain itu, Ono Surono juga mendapatkan sambutan yang tidak biasa dari para mahasiswa.
Sejak masuk di auditorium tempat acara, ratusan mahasiswa menyambut Ono Surono dengan salam metal khas PDI Perjuangan.
Ono Surono yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menyampaikan, Pancasila bukan hanya sebagai dasar dan ideologi bangsa.
Tapi, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia.
"Selama menjadi anggota DPR RI, ada 7 kali sosialisasi 4 pilar setiap tahun. Baru ini yang paling heboh, saya disambut salam metal,” kata Ono di hadapan para mahasiswa.
Banyak Tantangan yang Harus Dihadapi
Dalam kesempatan tersebut, Ono juga mengungkapkan, kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini memiliki tantangan-tantangan yang harus dihadapi.
Generasi muda, lanjut Ono, sebagai generasi penerus memiliki peran yang sentral, dan harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
"Tantangan kebangsaan saat ini harus kita hadapi. Mahasiswa harus menjadi pasukan terdepan,” tandasnya
Persatuan Adalah Modal Paling Utama
Suasana sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (Foto: Candri Cahyadi)
Dari sisi internal, kata Ono, lemahnya penghayatan dan pengamalan agama, serta masih adanya pengabaian kepentingan-kepentingan di daerah, menjadi tantangan besar yang bisa mengancam persatuan Indonesia.
Belum lagi dari sisi eksternal, pengaruh politik global, serta semakin kuatnya intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional, juga menjadi ancaman serius yang harus dihadapi.
Untuk bisa menghadapinya, satu hal yang menjadi modal utama bangsa Indonesia adalah perbedaan yang dimilikinya.
Karena sesuatu yang bisa bersatu dari berbagai perbedaan yang ada, akan menjadi kekuatan besar yang akan ditakuti dunia.
“Persatuan itu modal utama kita. Jadi penghayatan pilar-pilar kebangsaan ini, golnya adalah memperkuat persatuan Indonesia,” pungkasnya
Editor : Tomi Indra Priyanto