get app
inews
Aa Read Next : Tingkatkan Produksi Kedelai Dalam Negeri, Kementan RI Bakal Kembangkan Kedelai di Indramayu

Petani di Singajaya Garut Budidayakan Porang Secara Masif, Target Produksi 10 Ribu Ton

Minggu, 25 Juni 2023 | 19:55 WIB
header img
Panen perdana hasil budidaya porang para petani di Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut. (Ist)

GARUT, iNewsIndramayu.id - Budidaya porang masif ditanami para petani di Kabupaten Garut. Di Kecamatan Singajaya, budidaya tanaman ini ditargetkan mampu menghasilkan porang seberat 10 ton.

Budidaya yang semakin gencar dilakukan itu sejalan dengan dijadikannya porang sebagai tanaman dalam program super perioritas oleh pemerintah. Porang dinilai memiliki potensi luar biasa. 

Di wilayah Singajaya, Garut, tanaman porang setidaknya telah ditanami pada puluhan hektare (Ha) lahan. Pembina Petani Singajaya, Iwan Budiman, mengatakan pengembangan porang di sektor pertanian sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Selain menyejahterakan perekonomian masyarakat petani, tanaman yang bagian umbinya dimanfaatkan sebagai makanan pokok ini berpotensi memperkuat ketahanan pangan nasional. Untuk diketahui, umbi porang dapat diubah menjadi tepung, bulir-bulir berbentuk beras, hingga bahan pembuat mi. 

"Tanaman porang saat ini memang sedang menjadi primadona karena fungsinya yang beragam. Kandungannya dapat digunakan sebagai pangan fungsional untuk diet, anti diabetes dan kolesterol, farmasi, kosmetik, dan masih banyak manfaat lainnya," kata Iwan Budiman, Minggu (25/6/2023). 

Iwan menyebut porang telah diminati sejumlah negara lain. Oleh karena itu, pemasaran porang tidak sulit dan dapat dijadikan andalan bagi petani dalam meningkatkan kesejahteraan. 

Tokoh pemuda Singajaya, Saepuloh A Ridho, mengungkapkan nilai ekonomis tanaman porang bagi masyarakat petani di daerahnya. Ia membenarkan jika tanaman bernama latin Amorphophallus muelleri itu telah meningkatkan kesejahteraan petani. 

"Kami akan terus mengembangkan budi daya tanaman porang dengan memanfaatkan lahan tidur yang banyak terdapat di Singajaya. Untuk saat ini, di wilayah Singajaya baru ada sekitar 50 hektare lahan yang digunakan untuk budi daya porang dan rencananya akan terus ditambah," ujar Saepuloh. 

Saefuloh berharap pemerintah tidak lagi mempersulit para petani dengan kebijakan-kebijakannya. Ia mengaku selama ini banyak menerima keluhan dari para petani salah satunya kaitan dengan sulitnya untuk mendapatkan pupuk. 

"Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan agar para petani membuat kartu tani agar bisa mendapatkan pupuk subsidi. Namun pada kenyataannya, selama ini para petani malah semakin sulit mendapatkan pupuk, termasuk pupuk subsidi," kata Saefuloh. 

Upaya pengembangan budi daya porang di Singajaya setidaknya mendapat perhatian pihak Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Secara khusus, sejumlah pejabat Kementan RI datang ke acara Panen Perdana Porang yang dilaksanakan di Desa Sukamulya, Kecamatan Singajaya, Sabtu (24/6/2023) kemarin. 

Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI, Indah Megawati, berjanji untuk membantu pengembangan budi daya porang di Singajaya. Bukan hanya budi daya, pihaknya juga akan membantu pasca panen agar petani tidak mendapatkan kesulitan dalam memasarkan porang.

"Kita akan bangun pabrik pengolahan beras porang di sini untuk lebih meningkatkan perekonomian petani porang. Namun saya minta produksi porangnya harus besar dan tadi saya mendengar langsung bahwa produksi porang di sini bisa mencapai 10 ribu ton, ini jumlah yang cukup banyak," ujar Indah. 

Indah mengungkapkan, pihaknya memiliki anggaran untuk program KUR Pertanian yang sangat besar yakni mencapai Rp10 triliun. Cara untuk mendapatkannya pun tidak sulit dan tak mesti menyerahkan agunan. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Berita iNews Indramayu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut