JAMBI - Seorang pemuda di kota Jambi bernama Raden Syafrizal menjadi korban penyerangan geng motor. Yang membuat peristiwa ini menarik perhatian adalah karena korban ternyata memiliki kekebalan hingga membuat para pelakunya panik ketakutan.
Raden Syafrizal menjadi korban penyerangan empat orang anggota geng motor yang mencoba melukainya dengan menggunakan senjata tajam. Tapi niat jahat keempat anggota geng motor itu tak
Para pelaku yang menyerang Raden Syafrizal tiba-tiba lari kocar-kacir. Pasalnya, korban penyerangan tak mempan meski diserang dengan senjata tajam jenis samurai.
Korban yang merupakan warga Perumnas Aurduri, Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota Jambi mendadak diserang gerombolan geng motor sekitar pukul 18.30 WIB.
Beruntung senjata tajam samurai yang disabetkan pelaku tak mampu melukai badannya. Hanya saja, sabetan tersebut membuat baju bagian belakang korban robek sekitar 30 cm.
Melihat sasarannya tidak roboh, pelaku yang berjumlah empat orang langsung kabur melarikan diri.
Menurut korban, saat itu dirinya baru usai salat Magrib dan hendak membeli kuota internet di sekitar rumah. Tiba-tiba ada dua orang yang mendekat dari sebelah kanan menggunakan motor Scoopy dan bertanya hendak ke mana.
Kemudian dari belakang sebelah kirinya datang lagi dua orang. "Tiba-tiba langsung disabitnya (dibacok) punggung kiri saya, dan langsung kabur," ujar Rizal, Jumat (28/1/2022).
Korban hanya menderita luka memar di bagian punggung terkena sabetan samurai. Namun, baju dan tas selempangnya robek terkena sabetan senjata tajam.
"Nampaknya mereka memastikan saya apakah terluka atau tidak. Setelah melihat saya tidak apa-apa dan hendak mengejar mereka, pelaku langsung melarikan diri ke arah Simpang Rimbo," katanya.
Sewaktu kejadian para pelaku menggunakan pakaian jaket hodie serba hitam dan memakai masker. Korban tak bisa mengenali karena hanya terlihat matanya saja.
Dia mengaku tak mengetahui motif penyerangan dirinya. "Kalau motifnya, macam ada yang cari sensasi, ingin terlihat gagah dan ada yang balas dendam serta ada lagi yang salah sasaran. Langsung main bacok setelah itu langsung pergi," ujarnya.
Editor : Mohamad Taufik