get app
inews
Aa Text
Read Next : Mitos Sakral Weton Jumat Kliwon yang Dianggap Mistis

Kumpulan Mitos Rebo Wekasan yang Masih Banyak Dipercayai Masyarakat

Selasa, 27 Agustus 2024 | 20:46 WIB
header img
Pada tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 23 Safar 1446 atau tepat pada tanggal 28 Agustus 2024.

NewsIndramayu.id - Rebo Wekasan, sebuah tradisi yang dikenal luas di Indonesia, dirayakan pada Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah.

Pada tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 23v Safar 1446 atau tepat pada tanggal 28 Agustus 2024.

Tradisi ini masih dipraktikkan oleh umat Muslim di berbagai daerah di Indonesia dan kerap kali disertai dengan berbagai ritual dan kepercayaan, termasuk sejumlah mitos yang masih dipercaya hingga saat ini.

Rebo Wekasan adalah tradisi yang berasal dari masa dakwah Wali Songo.

Bulan Safar dianggap sebagai bulan yang kurang baik atau kurang menguntungkan oleh beberapa masyarakat.

Berdasarkan tradisi ini, Rebo Wekasan diperingati sebagai hari ketika Nabi Muhammad SAW pertama kali jatuh sakit hingga wafat.

Selain itu, pada bulan Safar, dipercayai bahwa Allah SWT menurunkan lebih dari 500 macam penyakit ke bumi.

Oleh karena itu, ulama dan masyarakat melakukan ibadah serta berdoa sebanyak-banyaknya untuk memohon perlindungan dari segala penyakit dan musibah.

Tradisi Rebo Wekasan

Ada beberapa tradisi yang masih dijalankan oleh masyarakat pada malam Rebo Wekasan, seperti:

Shalat Tolak Bala: Tradisi pertama yang dilakukan adalah shalat tolak bala, atau shalat sunnah lidaf'il, yang dikerjakan dengan empat rakaat pada waktu dhuha. Setiap rakaatnya melibatkan bacaan Surah Al-Fatihah, diikuti oleh Surah Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Surah Al-Ikhlas sebanyak 50 kali, serta Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas masing-masing satu kali, sebelum diakhiri dengan doa.

Selamatan: Masyarakat juga melakukan selamatan atau syukuran dengan menggelar tumpeng di tempat-tempat yang dianggap keramat atau sakral. Selamatan ini dilakukan untuk memohon keselamatan dan menjauhkan dari bala dan penyakit.

Puasa: Beberapa masyarakat yang percaya bahwa Rebo Wekasan adalah hari kesialan, menjalankan puasa selama tiga hari. Puasa ini dilakukan dengan tata cara yang sama seperti puasa umumnya, termasuk membaca niat, sahur, dan berbuka pada waktu maghrib.

Mitos Rebo Wekasan yang Masih Dipercaya

Selain tradisi, terdapat beberapa mitos yang berkembang di kalangan masyarakat mengenai Rebo Wekasan, yaitu:

Larangan Menikah: Salah satu mitos Rebo Wekasan adalah larangan menikah.

Dikatakan bahwa pernikahan yang dilakukan pada hari Rebo Wekasan tidak akan langgeng dan berakhir dengan perceraian.

Mitos ini masih banyak dipercaya dan dihindari oleh masyarakat.

Dilarang Keluar Rumah: Mitos lain yang masih hidup di masyarakat adalah larangan untuk keluar rumah pada hari Rebo Wekasan.

Hal ini berakar dari kepercayaan Arab kuno yang menyebutkan bahwa Rebo Wekasan adalah hari diturunkannya bala musibah untuk setahun ke depan.

Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk lebih banyak berdoa, beristighfar, dan menghindari bepergian kecuali dalam keadaan mendesak.

Dengan menjalankan tradisi dan mempercayai mitos-mitos ini, masyarakat berharap dapat menghindari berbagai bala dan musibah yang diyakini turun pada hari Rebo Wekasan.

Meski demikian, inti dari semua ritual ini tetaplah keyakinan dan doa kepada Allah SWT untuk perlindungan dari segala bentuk bahaya dan kesulitan.***

 

 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut