iNewsIndramayu.id - Belakangan ini, warganet di seluruh dunia tengah memperbincangkan fenomena yang dikenal sebagai Red String Theory.
Teori Red String Theory mengklaim bahwa setiap individu memiliki jodoh yang ditentukan sejak lahir, terhubung melalui benang merah tak terlihat.
Konsep Red String Theory diilhami dari legenda Jepang yang menggambarkan bagaimana benang ini menghubungkan dua orang yang berjodoh, diikatkan pada jari kelingking mereka.
Ketertarikan terhadap konsep Red String Theory ini memicu berbagai diskusi, konten kreatif, serta kisah cinta di media sosial, khususnya di Tiktok.
Banyak pengguna yang berbagi pengalaman mereka, mengungkapkan keyakinan bahwa jodoh merupakan bagian dari takdir.
Di platform seperti TikTok dan Instagram, tagar #RedStringTheory telah mengumpulkan ribuan video dan jutaan tampilan.
Di sisi lain, para ahli psikologi melihat fenomena ini sebagai cerminan dari kebutuhan manusia akan hubungan emosional yang mendalam.
Keyakinan bahwa cinta yang tulus bisa abadi menawarkan harapan, terutama di dunia yang serba cepat dan penuh tantangan.***
Editor : Tomi Indra Priyanto