get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Sekolah Anggota JSIT Indonesia Gelar Aksi Bersama Boikot Produk Pro Zionis

Nobar Film 'Hayya 3 Gaza' di Indramayu Tembus 535 Penonton di Hari Pertama Penayangan

Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:38 WIB
header img
Nobar perdana Film Hayya 3 Gaza di Sams Studio Indramayu. (Foto: iNewsIndramayu.id/Selamet Hidayat)

INDRAMAYU, iNews.id - Nonton bareng (Nobar) film "Hayya 3 Gaza" di Indramayu tembus penonton hingga 535 orang di hari pertama penayangan di bioskop Sams Studio Indramayu, Jawa Barat, pada Jumat (13/6/2025) malam. Meskipun harga tiket mencapai Rp75 ribu. 

Hayya 3 Gaza merupakan film drama yang melatarbelakangi konflik kemanusiaan di negara Palestina. Film yang berdurasi 96 menit ini akan menguras perasaan para penonton.

Menurut Bupati Indramayu, Lucky Hakim, film Hayya 3 Gaza merupakan film kemanusiaan tentang tragedi yang terjadi di negara Palestina. Tentang kekejaman zionis Israel yang saat ini masih berlangsung.

"Ini bukan masalah konflik agama, ini konflik kemanusiaan yang perlu diselesaikan dan jangan tutup mata. Untuk itu hasil dari penjualan tiket nobar ini akan didonasikan sebanyak 40 persen untuk masyarakat di Palestina," ucap Lucky Hakim.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Wahyuni Utami Herman, mengatakan bahwa film Hayya 3 Gaza ini bisa diibaratkan kisah dari semut dan Nabi Ibrahim AS, yang mana saat itu Nabi Ibrahim akan dibakar oleh Raja Namruz. 

"Semut mengambil posisi membawa setitik air untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim. Walaupun sebenarnya tidak mungkin api itu padam, ini tentang posisi kita ada di mana," ucap Sri. 

Menurut dia, sesungguhnya mudah bagi Allah untuk menyelesaikan konflik di Palestina dan untuk menghentikan zionis Israel. Sebab, atas izin Allah saudara-saudara di Palestina terus berjuang mempertahankan hak-hak mereka. 

"Ada di mana kita saat saudara muslim kita diperlakukan tidak manusiawi bahkan seperti binatang. Jadi ini tentang posisi kita. Setidaknya saat kelak Allah bertanya di mana posisi kita, bahwa kita membela saudara-saudara kita di Palestina," terangnya.

Ketua BAZNAS Kabupaten Indramayu, Aspuri, mengatakan bahwa pihaknya adalah salah satu lembaga yang mensejahterakan umat. Sejahtera itu dalam arti bahwa saudara-saudara di Palestina memerlukan bantuan.

Oleh karena itu, momen yang paling baik ini, BAZNAS hadir bersama pemerintah daerah memberikan support. Untuk kemudian Indramayu bisa hadir di Palestina walaupun bukan orangnya tapi bantuannya bisa dirasakan di sana.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi salah satu nilai ibadah buat kita. Semoga kita akan bertemu bersama-sama yang hadir hari ini di surga-Nya Allah," ujar Aspuri.

Sementara itu, Executive Produser, Ustad Erick Yusuf, menjelaskan bahwa film Hayya 3 Gaza merupakan film drama yang melatarbelakangi konflik kemanusiaan di negara Palestina.

"Film ini menceritakan seorang bernama Abdullah Gaza atau biasa dipanggil Gaza. Gaza adalah bocah yatim piatu. Ayahnya adalah seorang relawan kemanusiaan yang meninggal dunia sekembalinya dari Palestina," katanya. 

Sejak kematian ayahnya, Gaza dititipkan di rumah panti asuhan yang dikelola Ustadzah Dewi dan adiknya Rafah Safira. Di sana Gaza bertemu dengan Hayya, gadis kecil asal Palestina yang telah empat tahun tinggal dan berusaha mencari kedamaian di negeri itu. 

Genosida di Palestina membuat Hayya urung ditarik ke tanah kelahirannya. Di rumah panti asuhan itu lambat laun hubungan Gaza dan Hayya pun menjadi dekat. Bagi Hayya kehadiran Gaza layaknya pengobat rindu.

"Diharapkan film ini bisa tembus diangka 1 juta penonton di seluruh Indonesia. Dan nantinya hasil dari film ini akan didonasikan sebanyak 40 persen untuk masyarakat di Palestina," tandasnya. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut