Antisipasi Bencana, Program PETA Gelar Simulasi di Desa Sukaurip Indramayu
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Program Pemuda Tangguh Bencana (PETA) Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menggelar simulasi bencana di Lapangan Voli Desa Sukaurip, Sabtu, 19 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas masyarakat di wilayah rawan bencana, hasil kolaborasi antara Pertamina RU VI Balongan dan lembaga kemanusiaan Human Initiative. Program PETA sendiri telah berjalan selama tiga tahun.
“Ini merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Pertamina RU VI Balongan dan Human Initiative untuk meningkatkan kapasitas dan ketangguhan masyarakat,” ujar Riyan, Field Officer Human Initiative.
Program PETA berfokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas desa agar memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi dan memulihkan diri dari dampak bencana. Pelaksanaannya mengacu pada konsep Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK), yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam memperkuat ketahanan terhadap bencana.
“Diharapkan masyarakat mampu beradaptasi dengan ancaman bencana dan segera pulih dari dampaknya jika terjadi. Program ini dilakukan melalui pendampingan kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana,” jelas Riyan.
Menurut Officer I CSR RU VI Balongan, Andromedo Cahyo Purnomo, kegiatan simulasi ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di wilayah Kecamatan Balongan, khususnya yang berada di kawasan ring 1.
“Tiga desa yang telah melaksanakan simulasi bencana program PETA adalah Desa Balongan, Sukaurip, dan Majakerta. Program ini telah berjalan sejak 2023,” ujar Andromedo.
Ia menambahkan, pelaksanaan program dilakukan secara bertahap dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan, sosialisasi, penyusunan SOP, dan simulasi yang digelar secara berkala dengan tema yang berbeda-beda.
“Harapannya, masyarakat sudah siap siaga menghadapi bencana dan tahu bagaimana merespons dengan tepat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto