get app
inews
Aa Text
Read Next : Lapas Indramayu Tampilkan Produk Unggulan Karya Warga Binaan di Teras Balongan

Muara Tegalagung Indramayu Alami Pendangkalan, Kapal Sulit Bersandar

Selasa, 29 Juli 2025 | 16:20 WIB
header img
Ilustrasi Pendangkalan Muara

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id, - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pengerukan sedimentasi di Muara Tegal Agung, Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Senin (28/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang menargetkan pembersihan 14 muara di wilayah pesisir Kabupaten Indramayu.

Meski dihadapkan dengan keterbatasan alat dan anggaran, Pemkab Indramayu terus berupaya menanggulangi persoalan sedimentasi yang menghambat aktivitas nelayan.

“Minimal dalam keterbatasan kita tetap bergerak, sambil memantau kebutuhan realnya di lapangan,” ujar Lucky Hakim usai melakukan pengecekan.Dalam kunjungan tersebut, Lucky mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, mengenai kebutuhan jangka panjang. Beberapa di antaranya mencakup pembangunanbreak water, hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang representatif.

Bupati juga menyoroti perlunya kapal keruk permanen di setiap muara untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan luar. Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan pengadaan alat tersebut baik melalui APBD maupun dukungan dari provinsi dan perusahaan swasta.

“Kita sedang proses minta ke perusahaan. Harapannya, semua muara akan punya kapal keruk sendiri-sendiri. Itu akan kita kejar,” kata Lucky optimistis.Meski begitu, ia menilai pembangunan break water lebih efektif ketimbang hanya melakukan pengerukan rutin. Menurutnya, pengerukan tanpa pelindung muara hanya akan menimbulkan pekerjaan berulang.

“Kalau keruk itu lima belas hari sudah ada sedimentasi lagi. Makanya kita butuh uang lebih banyak untuk bikin break water daripada kejar-kejaran sama alam,” imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten juga mempertimbangkan keterlibatan koperasi nelayan dalam pembiayaan kegiatan pengerukan. Namun, banyak koperasi dinilai belum mampu mandiri secara finansial, sehingga kebijakan tersebut masih terus dikaji.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu Edi Umaedi mengatakan, pengerukan di muara sungai Tegalagung ini merupakan pengerukan kedua setelah muara Karangsong. Setelah itu kapal keruk akan berpindah ke muara Dadap dan Limbangan.

“Setelah dari wilayah timur kita akan lakukan pengerukan di wilayah barat Indramayu. Untuk di Tegalagung sendiri ini sudah memasuki hari ke empat,” kata Edi.

Edi menambahkan, saat ini kepala keruk yang dimiliki pemerintah daerah baru 1 kapal. Padahal idealnya dari 14 muara sungai yang memiliki TPI minimal memiliki 3 kapal keruk yang ditempatkan di wilayah timur, tengah, dan barat.

Salah satu nelayan, Wahyudi (47), menyampaikan rasa syukur dan harapannya. “Sudah lama muara ini dangkal, kadang kapal kami nyangkut pas pulang. Kalau seperti ini terus, hasil tangkapan bisa rusak karena terlambat bongkar. Sekarang sudah dikeruk, alhamdulillah kami bisa lebih tenang,” tuturnya dengan senyum lega.

Wahyudi dan nelayan lainnya berharap normalisasi ini dilakukan secara berkala agar muara tetap terjaga dan tidak kembali dangkal dalam waktu singkat. Dia juga mengapresiasi kehadiran langsung Bupati yang menurutnya menjadi bentuk kepedulian nyata bagi para nelayan.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut