Indramayu,
Bupati Indramayu Nina Agustina mengingatkan adanya pendangkalan yang terjadi di beberapa muara di Kabupaten Indramayu agar menjadi perhatian pengurus koperasi nelayan. Karena imbas dari pendangkalan itu tidak sedikit nelayan yang membongkar hasil tangkapannya lari ke Jakarta.
OLeh karenanya kata Bupati, upaya mengatasi persoalan tersebut dengan sinergitas dalam rangka mewujudkan kesejahteraan nelayan melalui implementasi 99 program prioritas diantaranya sektor perikanan.
“Indramayu memiliki 14 muara yang terjadi pendangkalan, bongkaran-bongkaran hasil nelayan larinya ke Jakarta. Disinilah kita untuk bersama-sama melakukan sinergitas terutama untuk kesejahteraan nelayan untuk masuk dalam 99 program prioritas,” kata Nina saat memberikan arahan terhadap Ketua dan Sekretaris Koperasi Perikanan Laut (KPL)/Koperasi Usaha Desa (KUD) Mina Sumitra Indramayu, di Ruang Rapat Bupati Indramayu, Selasa (5/4/2022).
Menurutnya, dengan garis pantai sekira 147 kilometer maka sudah sepatutnya sektor perikanan Indramayu selain bisa meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan juga menjadi tumpuan untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Indramayu.
“Saya ingin bersama agar sektor perikanan ini bisa meningkatan PAD dan kesejahteraan nelayan. Kemudian bagaimana supaya sektor perikanan kita dan nelayan Indramayu bisa produktif dan dapat dikenal, jangan sampai Indramayu ini sisi negatifnya saja yang dikenal,” katanya.
Bupati juga berharap, sinergitas yang dijalin antara Pemerintah Kabupaten Indramayu dan KPL/KUD Mina Sumitra Indramayu bisa menghasilkan suatu capaian kerja yang baik untuk kesejahteraan nelayan Indramayu ke depan.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi memaparkan, nilai investasi sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Indramayu di Tahun 2021 mencapai Rp325.474.348. Sementara utuk PAD sektor perikanan di Tahun 2021 Rp9.657.858.093. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto