Indramayu,
Mengurangi resiko penularan tuberkulosis (TB) dilingkungan masyarakat, petugas Puskesmas Sindang Kabupaten Indramayu melakukan jemput bola. Upaya jemput bola itu sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang mencanangkan bebas TB pada 2035.
“Upaya jemput bola itu dilakukan kepada penderita atau kelurganya yang lupa mengambil obat di Puskesmas karena dikhawatirkan putus dan menularkan ke orang lain. Saat jemput bola itu selain memberikan obat kami juga memberikan pencerahan dan penguatan bahwa TB bisa disembuhkan dengan catatan disiplin meminum obatnya. Artinya butuh kedisiplinan berobat secara rutin selama enam bulan,” kata petugas TB dan Kusta Puskesmas Sindang, Hj. Pipit Anisah di Puskesmas setempat, Jumat (3/6/2022).
Pipit Anisah merinci, penderita TB dalam wilayah kerjanya selama satu tahun terakhir berjumlah 30 orang. Mereka kata dia dalam pengawasan dan pengobatan pihaknya.
Menurutnya, meski TB bisa disembuhkan namun kalau diabaikan akan sangat beresiko dan bisa menimbulkan kematian. Oleh karenanya waspadai gejala-gejala awalnya yakni batuk dan pilek. Batuk dan pilek sambungnya, kalau lebih dari satu minggu segera konsul dan berobat. Berobatnya bisa ke Klinik maupun Puskesmas terdekat.
“Jika sudah berobat namun masih tetap batuk, langkah selanjutnya periksa dahak dan rontgen. Jika positip baru diobati. Namun penderita batuk yang berobat sebagian besar sembuh,” kata dia.
Dijelaskan, penderita batuk yang dinyatakan positif, akan diobati dan diberi pemulihan. Kemudian untuk memastikan tidak menyebar maka keluarga penderita dan lingkungan sekitar akan diperiksa juga.
Hal itu tambah Anisah, sebagai bentuk penanganan dan penanggulangan TB sejak dini. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto