CIREBON,iNewsIndramayu.id - Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, KH Azis Hakim Syaeroji, menyebutkan lembaga pendidikan pesantren di Kabupaten Cirebon 98 persen berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Pesantren juga dianggap menjadi rumah-rumah kecil NU.
Menurut Kiai Azis, pesantren memiliki histori cukup panjang berperan dalam membangun peradaban. "Di Kabupaten Cirebon lembaga pendidikan pesantren cukup banyak dan mayoritas afiliasinya dengan NU. Mendominasi, hampir 98 persen afiliasinya NU," ujarnya, Selasa (14/3/2023).
Meski demikian pesantren menjadi lokomotif bagi NU, namun belakangan ini pesantren juga menjadi trend bagi lembaga pendidikan lainnya. Sehingga, lanjutnya, banyak pihak yang juga mencoba mengadopsi model-model pendidikan ala pesantren.
"Kemudian mengatasnamakan sebagai lembaga pendidikan pesantren," katanya.
Namun sayangnya, lembaga pendidikan pesantren harus tercoreng lantaran banyaknya kasus yang terjadi mulai dari adanya kasus kekerasan hingga pencabulan yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan pesantren.
Menurutnya, kasuistik demikian yang terjadi tidak serta merta menggeneralisir ke pesantren. "Kita perlu melihat yang dimaksud dengan lembaga pendidikan pesantren itu kira-kira lembaga pendidikan pesantren yang seperti apa," tandasnya.
Karena apa yang terjadi di Bandung misalnya, afiliansinya bukan dengan NU. Begitu pula dengan kejadian yang dilakukan oleh oknum anak kiai di Jombang. Semuanya, tidak ada keterkaitannya dengan NU.
"Jadi pesantren yang mungkin sebagai lembaga industri. Mungkin kali ya, dan itu menjadi keprihatinan kita terhadap lembaga pendidikan agama," tegasnya.
Ia memastikan, kasuistik semacam itu sebenarnya bisa dihindari. Karena di dunia pesantren, semua sudah diajarkan. Bagaimana cara beretika antara yang tua dan yang muda. "Saya kira kalau santri kita mengikuti didikan para kiyai kasus kekerasan itu tidak mungkin terjadi," pungkasnya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait