KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Sejumlah jalur alternatif di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bakal dibuka kembali menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Beberapa jalur seperti Jalan Sampora-Ancaran maupun Jalan Cipari-Cisantana, nanti akan dibuka secara penuh.
Sebab hari ini, Jumat (22/12), Jalan Sampora-Ancaran sebagai jalur alternatif dari arah Cirebon-Kuningan maupun sebaliknya masih ditutup. Hal itu dikarenakan adanya aktivitas pengupasan tebing yang dilintasi jalur tersebut.
“Jadi pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya 2023, difokuskan dalam pengamanan Natal dan arus lalu lintas jelang tahun baru. Khusus di Kabupaten Kuningan, kami sudah menyiapkan lima pos sebagai antisipasi mengatasi keamanan dan ketertiban lalu lintas,” kata Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian saat ditemui awak media.
Dia menyebut, personel dari kepolisian akan disiagakan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas. Terutama saat menjelang libur Nataru di kawasan objek wisata Kuningan.
“Kemudian, kami juga fokus terhadap pengamanan gereja-gereja yang ada di wilayah hukum Polres Kuningan,” tukasnya.
Dia menyebutkan, total 529 personel kepolisian disiagakan dan tersebar di lima pos pengamanan. Nanti selain membantu kelancaran arus lalu lintas, personel kepolisian juga terjun langsung dalam pengamanan gereja saat perayaan Natal.
“Kemudian untuk rekayasa jalur, misalkan di Jalan Lingkar Sampora-Ancaran akan dibuka pada 25 Desember 2023. Jadi jalan baru itu akan diaktifkan kembali ya, sehingga bisa dilalui kendaraan,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan membuka akses jalan wisata dari Cipari-Cisantana secara penuh. Kepolisian nanti akan berjaga di jalur tersebut demi kelancaran lalu lintas di jalur kawasan wisata.
Sementara Pj Bupati Kuningan, Dr Raden Iip Hidajat menambahkan, jika petugas gabungan telah siap untuk disiagakan dalam pengamanan menjelang Nataru. Hal ini ditandai dengan apel gelar pasukan baik dari unsur Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, dan petugas terkait lain.
“Saya mengimbau masyarakat, kebahagiaan menghadapi Natal dan Tahun Baru silakan, tapi tetap jaga etika dan keamanan di masyarakat,” pintanya.
Soal apakah pemda akan melakukan perayaan Tahun Baru 2024, Ia mengaku, hal itu masih dalam pembahasan Forkopimda Kuningan. Sebab kalau ada perayaan, mesti dilihat dulu dari sisi lebih dan kurangnya.
“Kalau misalkan masyarakat ingin merayakan, kita juga akan monitor ke lapangan. Yang penting jangan sampai, perayaan itu diwarnai dengan aksi pesta miras karena berpotensi menimbulkan tindak melanggar hukum,” tandasnya.
Bagaimana jika mengadakan pesta kembang api tahun baru, Ia menyebut akan melihat dulu SOP seperti apa.
“Kalau kembang api, nanti saya lihat dulu SOP nya ya. Karena itu ada aturan dari pusat, kalau kembang api, itu kembang api yang seperti apa. Karena ada level low sampai high, saya belum bilang boleh dan tidak ya (kembang api),” pungkasnya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait