BPBD Rilis Sekira 36 Titik Tanggul Sungai di Indramayu Rawan Jebol

Safaro
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar. (saprorudin)

Indramayu,

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat merilis titik-titik tanggul sungai yang  rawan jebol.  Titik-titk tanggul rawan itu diantaranya tersebar di Sungai Cimanuk, Cipanas, Cipunegara dan sungai-sungai besar lainnya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar mengatakan hingga Maret 2022 tercatat sekira 36 titik tanggul sungai-sungai besar rawan jebol. Dari jumlah tersebut 12 diantaranya sudah diperbaiki dan 3 titik akan diperbaiki tahun ini. Jumlah tersebut kata dia diketahui berdasarkan hasil koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis) Cirebon dan BBWS Citarum.

“Sementara penanggulangan tanggul Sungai Cipanas di kilometer 131 Tol Cipali di wilayah Kecamatan Terisi yang sering tergenang banjir kini sudah diperbaiki. Hal itu berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah pusat. Perbaikannya meliputi  penggantian gorong-gorong dengan yang lebih besar dan badan sungai diperlebar sehingga arus air menjadi lancar,” kata Oce sapaan akrabnya di Kantor BPBD setempat, Selasa (22/03/2022).

Oce merinci katagori banjir. Menurutnya, bencana banjir dibagi menjadi 3 kategori. Pertama banjir karena rob, kedua curah hujan tinggi dan ketiga karena jebolnya tanggul sungai. Untuk banjir rob penanganan yang  dilakukan harus mengarah kepada perbaikan infrastruktur dan kewengannya ada di instansi terkait. Kemudian banjir karena curah hujan kalau masih bersifat genangan belum dimasukan dalam kategori bencana, yang masuk kategori bencana bila banjir itu mempengaruhi kehidupan masyarakat.

“Bencana banjir besar di Kabupaten Indramayu pernah terjadi di awal tahun 2021, yakni jebolnya tanggul Sungai Cipunegara di wilayah Kecamatan Haurgeulis, Sungai Cipanas di wilayah Kecamatan Losarang, Sungai Cimanuk di wilayah Kecamatan Kertasemaya dan beberapa wilayah kecamatan lainnya,” ujarnya.

Dikatakan, sebagai lembaga yang tugasnya mengkoordinasikan dengan lembaga lainnya pihaknya menegaskan setiap penanggulangan bencana harus tuntas tidak saja pada saat terdinya bencana namun penanganan itu juga dilakukan pascabencananya.

“Jadi tugas BPBD sesuai tupoksi diantaranya mengkoordinasikan potensi yang ada. Misalnya, untuk penanggulangan beberapa tanggul rawan jebol pihaknya berkoordinasi dengan BBWS Cimancis maupun BBWS Citarum. Dari hasil koorfdinasi itu diketahui sekira 36 titik tanggul rawan jebol dan 12 diantaranya sudah diperbaiki dan 3 lagi akan diperbaiki tahun ini,” kata mantan Camat Karangampel ini.

Hal lainnya tambah Dadang Oce Iskandar, untuk meminimalisir dampak resiko bencana BPBD aktif melakukan pelatihan mitigasi bencana ke berbagai pihak salasatunya siswa sekolah.

“Mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana sehingga ketika ada bencana mereka sudah tanggap. Kemudian berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Baznas dan lembaga donator lainnya untuk memberikan bantuan,” tambahnya (safaro)

 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network