get app
inews
Aa Text
Read Next : 25 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional Penuh Makna, 25 November 2024

Pemotongan Produksi Diprediksi Pengaruhi Sentimen Kenaikan Harga Minyak Jumat 1 Agustus 2023 Ini

Jum'at, 04 Agustus 2023 | 10:50 WIB
header img
Sentimen kenaikan harga minyak dunia diprediksi akan terus berlangsung pada perdagangan Jumat (4/8/2023) ini. (MNC Media)

GARUT, iNewsIndramayu.id - Sentimen kenaikan harga minyak dunia diprediksi akan terus berlangsung pada perdagangan Jumat (4/8/2023), menyusul pemotongan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia. Priority Wealth Management Mirae Asset Sekuritas, Kevin Suryajaya, menyebut harga minyak mentah pada perdagangan kemarin ditutup menguat sekitar 2 %.

"Ditutup menguat sekitar 2 % setelah Saudi Arabia dan Rusia sebagai produsen minyak terbesar dunia menyatakan untuk cut production di Agustus dan September. Ini membuat sentimen pada harga oil cukup tinggi kenaikannya," kata Kevin Suryajaya. 

Ia melihat kebijakan pemotongan produksi berdampak pada perdagangan selama 6 minggu terakhir. "Sudah 6 minggu berturut-turut kenaikannya. Harga oil juga cukup menguat," ujarnya. 

Seperti diketahui, prospek pengetatan pasokan tersebut setidaknya membuat harga minyak menyentuh level tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Pada perdagangan Selasa (1/8/2023) awal Agustus lalu, minyak mentah berjangka WTI bertahan di kisaran USD81 per barel. 

Angka tersebut mendekati level tertinggi dalam tiga bulan, sejalan dengan terkereknya harga minyak akibat pasokan global yang ketat. Meningkatnya permintaan sepanjang sisa tahun ini dan munculnya tanda-tsnda percepatan pasokan global, mendukung penguatan harga minyak mentah.

Selain minyak, Kevin Suryajaya juga membeberkan harga sejumlah komoditas lain seperti nikel, emas, dan batubara. Dari beberapa komoditas tersebut, harga emas cenderung flat.

"Untuk harga komoditas, oil ditutup menguat sekitar +2,46 %,  nikel +0,82 %, gold relatif flat +0,03 %, dan coal +2,51 %," sebutnya. 

Pada perdagangan pekan ini, Mirae Asset Sekuritas cenderung konservatif dengan membagi alokasi aset pada fixed income atau investasi pada pendapatan tetap berkala, reksadana, dan pasar uang, dengan komposisi 50 %, 25 % dan 25 %. 

"Kita masih relatif konservatif di fixed income 50 %, 25 % di index funds, dan 25 % di money market," ucapnya. 

Sementara di pasar modal, kata dia, saham yang menarik untuk dicermati masih didominasi oleh sektor perbankan. PT Bank Central Asia (BBCA) masuk ke dalam tiga deretan saham perbankan yang masuk ke dalam stock watchlist Mirae Asset Sekuritas. 

"Untuk stock our watchlist minggu ini masih didominasi perbankan ada BCA (BBCA), BRI (BBRI), BFI Fnance (BFIN). Kemudian INCO (Vale Indonesia), Indofood, dan yang terakhir ada United Tractors (UNTR)," sebutnya. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut