GARUT, iNewsIndramayu.id - Viral di media sosial video Neng Syelfi Oktora, gadis cilik asal Kabupaten Garut yang mahir melantunkan tembang pupuh khas tanah Sunda. Kemahirannya ini membuat Neng Selfi Oktora meraih Juara 1 Nembang Pupuh di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2021 lalu.
Aksi memukaunya banyak diunggah warganet, termasuk oleh Wakil Bupati Garut Helmi Budiman. Dibagikan sejak 28 Mei 2023 dalam akun TikTok @officialhelmibudiman, video penampilan Neng Syelfi Oktora membawakan pupuh Maskumambang versi Mang Koko sudah ditonton sebanyak 1,2 juta kali.
Bahkan berkat prestasinya tersebut, Neng Syelfi Oktora yang lahir pada 30 Oktober 2010 itu diundang oleh salah satu stasiun televisi swasta untuk tampil dalam acara talk show.
Nunung, ibu Neng Syelfi Oktora tidak menyangka jika video putrinya bisa ramai diperbincangkan. Pasalnya video tersebut direkam pada dua tahun yang lalu, ketika Neng Syelfi Oktora mengikuti ajang Nembang Pupuh yang digelar di Soreang pada 1 Desember 2021.
"Saya gak menyangka video itu bisa viral sekarang. Saat itu Neng Syelfi masih duduk di kelas 5 SD mewakili sekolahnya SDN 2 Sukahurip," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI) Sabtu, (23/9/2023).
Nunung mengatakan putrinya hanya memiliki waktu sekitar satu minggu untuk ikut ajang vokal pada tingkat Provinsi itu. Setelah sebelumnya mengikuti seleksi tingkat sekolah, kecamatan hingga kabupaten.
"Apalagi saat itu kondisi masih wabah corona. Beberapa rintangan Neng Syelfi harus lalui untuk bisa berlatih, diantaranya mengenai jarak tempuh ke tempat latihan yang cukup jauh dari rumah," ungkapnya.
Memakan waktu sekitar satu jam dari kediamannya di Kampung Cigedug Kaler, Desa Sukahurip, Kecamatan Cigedug ke Kecamatan Tarogong Kidul, lanjut Nunung, Neng Syelfi Oktora dilatih oleh seorang seniman sekaligus guru di sekolah olah seni vokal Bentang Katresna bernama Jajang Aa Rahmat.
"Beliau adalah orang yang terus menyemangati dan mengarahkan Neng Syelfi. Terutama mengenai pengembangan bakat putri saya yang sudah dilihatnya sejak kecil," kata Nunung.
Nunung memaparkan ketertarikan putrinya menyukai tembang-tembang Sunda tumbuh ketika usia TK. Dimana saat itu, perempuan yang juga berprofesi sebagai guru di sekolah dasar ini kerap membawa murid-muridnya latihan menyanyi di rumah.
"Saya juga sering membawa putri saya ke sekolah vokal milik Pak Jajang. Karena rajin mendengarkan, dia jadi hafal beberapa lagu sampai akhirnya meminta sendiri ingin ikut latihan," terangnya.
Kendati gempuran musik modern merajai saat ini, menurut Nunung putrinya yang sekarang duduk di kelas 1 SMPN 2 Tarogong Kidul itu terus giat mengasah kemampuannya dalam melantunkan tembang tradisional. Nunung pun rela tinggal berjauhan dengan sang putri yang kini tinggal mengontrak bersama neneknya di Tarogong Kidul, agar bisa lebih dekat dengan tempat ia berlatih.
Nunung dan keluarganya sendiri tinggal di Kecamatan Cigedug yang berjarak sekitar 23 km dari kontrakan puterinya, dengan waktu tempuh kurang lebih sekira satu jam.
"Sebenarnya ini keputusan yang berat kalau saya dan putri saya harus tidak tinggal bersama. Tapi melihat semangat dan kegigihanya, saya sebagai orang tua ingin memberikan dukungan yang terbaik untuk Neng Syelfi," ungkap ibu tiga anak itu.
Selain rajin menjajal perlombaan olah vokal, Neng Syelfi Oktora juga mencoba mengikuti ajang Mojang Jajaka Alit pada September kemarin. Di tempat terpisah, Jajang Aa Rahmat selaku guru vokal Neng Syelfi Oktora, mengungkapkan jika anak didiknya itu merupakan pribadi yang gigih dan memiliki semangat luar biasa.
"Neng Syelfi anaknya sangat berpotensi serta daya tangkapnya bagus. Jadi ketika diberikan materi baru dia cepat menangkap," ujar Jajang Aa Rahmat.
Jajang Aa Rahmat pun terharu dengan viralnya video Neng Syelfi Oktora. Pasalnya selain mengangkat nama anak didiknya, ia pun bangga seni Sunda dapat dikenal lebih luas.
"Fenomena ini adalah sesuatu yang indah. Sebagai pelaku dan pengarahan seni tradisi daerah, saya bangga Pupuh yang merupakan seni buhun Sunda dapat terangkat dengan viralnya berita Neng Syelfi," pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto