BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memperketat verifikasi dan validasi sekolah yang sedang menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya klaster baru di Sekolah.
"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya klaster baru di Sekolah, dalam menghadapi ancaman penularan omicron," kata Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Meski telah ditemukan 6 kasus COVID-19 varian omicron di Kota Bandung, Yana memastikan, hingga saat ini Kota Bandung masih teridentifikasi aman.
Di luar itu, Yana mendukung upaya Darul Hikam untuk terus mengembangkan sektor pendidikan. Pasalnya, pendidikan merupakan bagian dari pembangunan sumber daya manusia.
"Bandung sebagai Kota yang tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) tentunya membutuhkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, dan berakhlak," ucap Yana.
"Sekolah Swasta maupun Negeri memiliki adil yang sama untuk meningkatkan SDM yang baik," imbuhnya.
Menurut Yana, bantuan dari berbagai pihak terutama dari pihak Darul Hikam, sangat membantu Pemkot Bandung dalam menghasilkan SDM yang unggul demi mencapai tujuan visi pembangunan di Kota Bandung.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR RI, sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Hikam, Ahmad Muzani menerangkan, ada dua tempat, boarding dan non boarding.
Program Boarding berlokasi di Lembang dan Dago Giri. Sedangkan non boarding SMP di Jalan Ir H. Juanda Dago, SMA di Jalan Supratman, dan Internasional di Jalan Katamso.
Ia berharap, dengan mengakomodasi adanya Program in boarding dan non boarding, bisa meningkatkan peminat kepada Sekolah Darul Hikam.
"Diperlukan satu generasi yang memiliki akhlak. Akhlak itu kata singkat yang maksudnya satu generasi yang memiliki kesadaran build-in dalam dirinya, tentang mana yang benar dan salah," jelasnya.
Editor : Mohamad Taufik