PANGANDARAN,iNewsIndramayu.id - Caleg Dapil Jabar 13 dari Partai Golkar, Hanyen Tenggono menyoroti soal isu pertanian dan kesehatan. Apalagi saat ini, tak sedikit masyarakat petani yang mengeluhkan soal kelangkaan pupuk.
Hal itu disampaikan, saat pertemuan dengan ratusan anggota Barisan Saksi Nasional (BSN) Golkar di Pangandaran, Jawa Barat. Pada pertemuan itu, Hanyen Tenggono mengungkapkan program prioritasnya untuk masyarakat di masa mendatang jika terpilih di Pileg Jabar.
"Saat ini permasalahan yang sering terjadi yakni kelangkaan pupuk yang membuat para petani kesulitan. Terutama setelah diberlakukan kartu tani," kata Hanyen Tenggono dalam rilisnya, Sabtu (3/11/2023).
Menurutnya, harga pupuk yang mahal juga menjadi kendala bagi para petani. Selain itu, ketidakstabilan harga hasil pertanian pasca panen membuat profesi petani semakin tidak diminati khususnya oleh generasi muda.
Selaku Ketua HKTI Kuningan, Hanyen berkomitmen untuk memprioritaskan sektor pertanian, termasuk melakukan terobosan di bidang pertanian dengan mendatangkan investor dari Belanda dan Singapura. Pengalaman itu akan diterapkan di daerah lain untuk meningkatkan hasil pertanian.
Selain pertanian, Hanyen juga akan memfokuskan perhatian pada sektor kesehatan. Ia berencana membawa ambulans gratis ke Pangandaran, agar masyarakat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan terjangkau.
Caleg Golkar asal Kuningan ini berusaha agar anggota BSN mendapatkan jaminan selama bertugas menjadi saksi, termasuk melalui BPJS Ketenagakerjaan. Dengan dua program prioritas di bidang kesehatan dan pertanian, Hanyen berharap masyarakat dapat menikmati harga pangan yang murah, mencapai swasembada pangan, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Dirinya juga mendorong generasi muda untuk tidak malu menjadi petani, dan kembali ke prinsip pertanian organik dalam mengelola tanah.
Ketua BSN Golkar Pangandaran, Oman Rohman mendukung program-program yang digagas Caleg Hanyen Tenggono. "Semoga setelah menjadi wakil di DPRD Provinsi Jabar, dapat mengadvokasi aspirasi masyarakat," harapnya.
Semoga di tahun 2024, lanjutnya, terjadi perubahan positif di berbagai sektor baik ekonomi, kesehatan, dan pertanian. Namun dia menekankan bahwa perubahan tersebut tergantung pada pilihan masyarakat dalam memilih wakilnya di DPRD.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto