BOGOR - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mendorong orang tua dan wali murid untuk seimbangkan pendidikan duniawi dan ukhrawi kepada anaknya.
Hal itu dikatakan Wagub Jabar seusai memberikan sambutan dalam acara peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1444 H dan Tasyakur Khotmil Quran 30 Juz di Pondok Pesantren Tahfidz Al Idrisiyah, Kabupaten Bogor, Minggu (6/2/2022) kemarin.
“Kalau anak selalu diberikan pendidikan duniawi tanpa didampingi ukhrawi, saya khawatir mereka akan jadi orang yang sekuler di masa yang akan datang, yang selalu memikirkan tentang masalah duit, jabatan, dan pekerjaan,” kata Pak Uu.
Panglima Santri Jabar pun menuturkan, keseimbangan pendidikan duniawi dan ukhrawi sangat penting agar anak dapat memahami nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
“Kita manusia akan mati, dan yang dibawa adalah amal ibadah. Amal perbuatan kita bisa diterima kalau kita punya ilmunya,” ucap Pak Uu dalam keterangan yang diterima, Senin (7/2/2022).
“Oleh karena itu, saya minta seluruh masyarakat Jabar, sebagai implementasi dari agama, termasuk juga implementasi dari tujuan pendidikan nasional, juga implementasi dari visi Jabar Juara Lahir dan batin, maka pendidikan duniawi dan ukhrawi harus ada keseimbangan,” imbuhnya.
Pemda Provinsi Jabar sendiri sudah meluncurkan beberapa program dalam rangka menyukseskan visi Jabar Juara di bidang batin, di antaranya program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha), One Pesantren One Product (OPOP), dan English for Ulama.
Pak Uu mengapresiasi dan menghaturkan terima kasih kepada pihak Ponpes Tahfidz Al Idrisiyah Kabupaten Bogor. Ia mengatakan, ponpes merupakan garda terdepan pendidikan ukhrawi masyarakat di Jabar.
“Saya sangat bangga, senang ada ponpes ini. Atas nama Pemda Provinsi Jabar, saya ucapkan terima kasih ponpes ini telah membantu membangun keimanan warga Jabar, khususnya di Kabupaten Bogor,” ucapnya.
“Jadi saya ke sini juga untuk meminta bantuan, karena program Jabar bukan hanya juara lahir saja, tapi juga ingin juara di bidang batin, di mana juara batin di situ adalah fungsinya para kiai dan ulama,” tambahnya.
Editor : Mohamad Taufik