INDRAMAYU, inewsindramayu.id - Pemerintah Kabupaten Indramayu berencana untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan di Masjid Islamic Center Indramayu pada tahun ini. Hal itu menyusul kondisi fisik masjid yang mengalami banyak kerusakan yang cukup mengkhawatirkan, seperti robohnya salah satu menara masjid beberapa tahun lalu. Selain itu, ada penurunan lantai serta ambruknya plafond di bangunan utama masjid. Kerusakan sejumlah bagian di kawasan masjid islamic center itu, dikhawatirkan akan berdampak pada keamanan dan kenyamanan pengunjung dan jamaah islamic center.
"Harapan kita, masjid islamic center ini bisa semakin nyaman dan aman bagi pengunjung maupun jamaah," kata Kabag Kesra Pemkab Indramayu Drs.H.Atang Rico Pambudi, saat meninjau islamic center Indramayu pada Kamis (25/4). Terlebih masjid Islamic center ini telah menjadi ikon wisata religi di Indramayu dan Jawa Barat.
Seperti diketahui, masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2015 hingga 2019. Menelan anggaran sekitar Rp 125 miliar rupiah yang bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu dan APBD Provinsi Jawa Barat. Masjid ini diresmikan pada tanggal 1 Juni 2018 oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
"Kita juga sudah menginventarisasi sejumlah bagian komplek islamic center yang mengalami kerusakan. Kita juga tetap menginformasikan ke pengunjung untuk tidak mendekat ke lokasi yang rawan di bangunan yang mengalami kerusakan. Pengurus DKM Islamic center juga sudah memberikan informasi soal kondisi sejumlah bagian masjid yang mengalami kerusakan," kata dia.
Menurut Rico, pengurus DKM Islamic Center akan segera melepas bagian-bagian bangunan yang dianggap membahayakan jamaah serta pengunjung.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti, ST, M.Si mengatakan Pemkab Indramayu akan segera merespon usulan perbaikan tersebut. Catatan kondisi masjid islamic center juga sudah terdata oleh dinas PUPR Kabupaten Indramayu.
"Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina berkomitmen penuh untuk memperhatikan kondisi Masjid kebanggaan masyarakat Indramayu ini serta akan melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan. Namun, agar proses pemeliharaan dan perbaikannya dapat dilaksanakan dengan tepat, maka terlebih dahulu akan dilakukan kajian teknis terhadap struktur bangunan oleh tim ahli, sehingga dapat diketahui secara pasti kondisi bangunan baik secara struktur maupun arsitektural dan rekomendasi teknis untuk penanganannya," kata dia.
Dinas PUPR Kabupaten Indramayu juga telah memasang garis pembatas di sekitar lokasi menara yang bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya insiden. "Pengunjung atau jamaah di islamic center Indramayu diminta untuk tidak mendekati di sekitar area yang sudah diberikan garis pembatas. Tujuannya untuk menjaga keamanan," kata dia.***
Editor : Tomi Indra Priyanto