get app
inews
Aa Text
Read Next : Peringati Hari Pangan Sedunia, Kabupaten Indramayu Sabet Tiga Penghargaan

Kisah Sopyah, Perempuan yang Jadi Kuli Bangunan di Indramayu Demi Bertahan Hidup

Minggu, 26 Mei 2024 | 21:55 WIB
header img
Potret Sopyah Supriatin (baju cokelat) dan adiknya Samsul Ramadan (baju hitam). (Foto: Istimewa)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Kakak beradik di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpaksa hidup mandiri untuk melanjutkan hidup. Keduanya pun harus merelakan mimpi-mimpi mereka hingga terpaksa putus sekolah. 

Sang kakak yang sejatinya adalah seorang perempuan bahkan beralih profesi menjadi buruh kuli bangunan. Hal ini pula yang membuat penampilannya seperti laki-laki. 

Asalkan bisa mendapat pundi-pundi uang untuk menghidupi adiknya, kata Sopyah, pekerjaan apapun akan ia lakukan.

Kisah hidup ini dijalani Sopyah Supriatin (22) dan Samsul Ramadan (15) yang tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah di Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Sopyah dan Samsul sebenarnya masih memiliki ayah. Meski begitu, keluarga mereka berada di garis kemiskinan. 

Sang ayah terpaksa merantau ke luar kota untuk mencari kerja menjadi buruh serabutan, hasilnya belum mampu mencukupi kebutuhan kakak beradik tersebut.

Sementara sang ibu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu.

“Kami berdua di sini sudah satu tahun,” ujar Sopyah, Minggu (26/5/2024).

Sopyah menceritakan, selama ditinggal orang tua, kadang ada tetangga yang berbaik hati memberikan makan.

Namun, ia memilih ingin bekerja bahkan sejak putus sekolah beberapa tahun lalu lantaran enggan membebani siapapun apalagi dengan kondisi yang dialaminya.

Sopyah mengaku tidak masalah ikut kerja kasar meski dirinya adalah seorang perempuan. Apapun yang disuruh akan ia lakukan, seperti mengangkut semen, mengaduk semen, dan lain sebagainya. 

Jika bekerja, dalam sehari Sopyah bisa membawa upah hingga Rp120 ribu. Namun, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari. Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.

Sopyah sendiri mengakui, ia dan adiknya terkadang sampai tidak bisa makan lantaran tak memiliki uang.

Beruntung, kisah keduanya kini sudah sampai ke telinga pemerintah daerah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu sudah datang mengunjungi keduanya.

Mereka turut membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul. Pemerintah daerah juga berjanji memfasilitasi keduanya untuk melanjutkan sekolah.

Sopyah yang putus sekolah saat SMP dahulu difasilitasi untuk ikut kejar paket dan diberikan modal untuk usaha.

Sementara adiknya, Samsul yang putus sekolah setahun lalu saat kenaikan kelas dari kelas 7 ke kelas 8 di SMPN 4 Sindang kini sudah bisa kembali sekolah. Samsul pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.

“Saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga pak Camat Indramayu sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Caridin. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut