Indramayu,
Untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat kembali menggelar pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan perdana di 2022 program APBN ini diikuti 128 peserta dengan rincian 8 paket pelatihan, 5 paket digelar di BLK dan 3 paket lainnya melalui program Mobile Training Unit (MTU) di 3 desa.
Kepala Disnaker Indramayu, Erpin Marpinda melalui Kepala UPTD BLK, Asep Kurniawan mengatakan mengawali kegiatan pelatihan sumber dana APBN Tahun Anggaran 2022 pihaknya menggelar 8 paket kegiatan dan masing-masing paket diikuti 16 peserta. Dari 8 paket tersebut kata dia, 5 paket digelar di BLK dan 3 lainnya di 3 desa melalui MTU yakni di Desa Cemara Kecamatan Losarang, Desa Bugel Kecamatan Patrol dan 1 desa di wilayah Kecamatan Sliyeg.
“5 paket pelatihan yang digelar di BLK meliputi Las, Otomotif, Desain Grafis, Menjahit dan AC Split. Sementara pelatihan di desa diantaranya tata rias dan bakeri (roti). Adapun lama pelatihannya tergantung skill kejuruan yang diambil, keahlian las, 420 jam pelatihan (JP), otomotif, 300 JP, AC, dan menjahit, 280 JP, desain, 260 JP serta MTU 200 JP,” kata dia usai pembukaan pelatihan di gedung BLK Disnaker kabupaten setempat, Senin (14/03/2022).
Asep tidak menampik animo masyarakat (pencaker) yang akan mengikuti pelatihan cukup tinggi sementara kuota terbatas, terbukti dari 344 pendaftar baik melalui online maupun datang langsung ke BLK hanya 128 orang yang tersaring sisanya masuk daftar antrian (daftar tunggu).
“Tujuan pelatihan adalah mengurangi angka pengangguran. Usia peserta tidak ada pembatasan, kecuali ada kriteria perusahaan,” sebutnya.
Menurutnya, imbas pandemi COVID-19 banyak karyawan yang di PHK dan dirumahkan. Menyikapi hal tersebut tentu pihaknya harus beralih bagaimana mereka cepat mendapatkan penghasilan salasatunya melalui program MTU.
“Karena dampak pandemi kita terjun langsung ke desa. Kita menyesuaikan potensi masyarakat dengan harapan bisa membuka usaha sendiri. Disisi lain kita tetap optimis perusahaan mana yang menyerap tenaga kerja lagi,” tandas Asep.
Asep menambahkan, pelatihan tidak dipungut biaya alias gratis dan untuk paket keahlian tertentu akan mendapatkan sertifikat dari BNSP. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto