get app
inews
Aa Text
Read Next : Nomor WhatsApp Hilang atau Nonaktif? Ini Cara Aman Tetap Bisa Login

Terungkap! Hari di Uranus Ternyata Lebih Lama dari Perkiraan

Kamis, 10 April 2025 | 18:14 WIB
header img
Periode Rotasi Planet Uranus

INDRAMAYU,iNEWS.ID – Dengan ketidakpastian yang lebih kecil, sistem koordinat berbasis periode rotasi Uranus yang baru kini diperkirakan bisa bertahan selama beberapa dekade.

Sistem ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh misi-misi antariksa mendatang seperti Uranus Orbiter dan Probe dalam menentukan titik masuk ke atmosfer planet tersebut.

Untuk memperkirakan periode rotasi Uranus secara lebih akurat, para peneliti memanfaatkan enam set data pengamatan Hubble dari tahun 2011 hingga 2022.

Mereka melacak pergerakan aurora di kutub magnet planet untuk menyempurnakan estimasi lokasi kutub magnetik.

Hasilnya, estimasi durasi satu hari di Uranus kini ditetapkan selama 17 jam, 14 menit, dan 52 detik.

"Pengamatan berkelanjutan dari Hubble sangat penting," ujar Laurent Lamy, astronom dari Paris Observatory, yang juga merupakan penulis utama studi ini.

“Tanpa data yang sangat banyak ini, mustahil untuk mendeteksi sinyal periodik dengan tingkat akurasi yang kami capai,” tambahnya.

Durasi tersebut 28 detik lebih lama dibandingkan data sebelumnya yang dikumpulkan oleh Voyager 2 pada 1986.

Kala itu, wahana milik NASA ini memperkirakan hari Uranus berlangsung selama 17 jam, 14 menit, dan 24 detik.

Namun, perhitungan tersebut memiliki margin kesalahan bawaan sekitar 36 detik, yang semakin bertambah seiring waktu.

Selisih 28 detik ini memang masih berada dalam batas kesalahan Voyager 2, tetapi akurasi pengukuran terbaru jauh lebih tinggi.

“Bukan berarti berubah. Sekarang cukup akurat untuk lebih bermanfaat,” kata Tim Bedding, astronom dari Sydney University, Australia.

Periode rotasi ini sebelumnya digunakan untuk menetapkan sistem koordinat Uranus.

Namun, karena ketidakpastian bawaan pada pengukuran lama, posisi sumbu magnetik planet jadi sulit ditentukan secara presisi, terutama dalam pengamatan jangka panjang.

Para peneliti menyampaikan hasil studi ini dalam jurnal Nature Astronomy pada 7 April lalu.

Mereka menyebut bahwa sistem bujur baru berdasarkan estimasi ini akan sangat berguna dalam perencanaan misi eksplorasi Uranus ke depan.

“Dengan sistem bujur baru ini, kami kini dapat membandingkan pengamatan aurora yang mencakup hampir 40 tahun dan bahkan merencanakan misi Uranus yang akan datang,” ungkap Lamy dalam pernyataan resmi.***

 

 

 

 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut