Pelayanan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas dapat Prioritas Utama dari Kanwil Kemenag Jabar
INDRAMAYU, iNews.id - Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat, mengukuhkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan menggelar Meal Test Penerbangan Haji untuk Embarkasi Jakarta-Bekasi dan Kertajati.
Acara yang berlangsung di Asrama Haji Indramayu ini, sebagai bagian dari komitmen Kanwil Kemenag Provinsi Jabar untuk meningkatkan kualitas layanan calon jemaah haji tahun 2025.
Menurut Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam, mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu penyelenggaraan haji melalui pembenahan sistem manajemen yang berkeadilan, profesional, dan akuntabel.
Tahun ini, Kemenag mengusung tagline “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”, dengan fokus pada 10.166 jemaah lansia (5 persen dari total kuota reguler 203.320 orang).
“Dari 203.320 jemaah reguler, 5 persen-nya adalah lansia. Kami wajibkan penempatan khusus di lantai terbawah, penyediaan kursi roda, hingga prioritas tempat duduk VIP pesawat," jelas Ajam kepada media, Kamis (24/4/2025).
Menurut Ajam, ada beberapa kebijakan khusus yang diterapkan oleh Kanwil Kemenag Jabar untuk musim haji tahun 2025 ini, di antaranya penempatan jemaah lansia di lantai terbawah penginapan (di embarkasi dan Arab Saudi), penyediaan fasilitas pendukung seperti kursi roda dan golf car, dan prioritas tempat duduk VIP di pesawat bagi lansia.
"Untuk Provinsi Jawa Barat sendiri untuk slot calon jemaah haji yang berangkat pada tahun 2025 ini mendapat kuota 38.723 jemaah, yang terdiri dari 36.230 jemaah reguler, 1.935 lansia, 291 petugas haji daerah dan 202 pembimbing KBIHU," jelasnya.
Jadwal pemberangkatan akan dilakukan melalui dua embarkasi yaitu Jakarta-Bekasi (JKS): 61 kloter (26.681 jemaah). Kertajati (KJT): 28 kloter (12.042 jemaah). Kloter pertama direncanakan berangkat pada 2 Mei 2025.
Ajam Mustajam mengakui tantangan tahun ini, seperti pengurangan kuota petugas kloter (4 orang per kloter: ketua, pembimbing ibadah, dokter, dan perawat) serta tingginya jumlah jemaah lansia.
Namun, ia optimis kerja tim PPIH yang melibatkan multisektor seperti kesehatan, imigrasi, dan kepolisian bisa memastikan kelancaran operasional.
"Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2024 mencapai 88,20 persen, naik dari tahun sebelumnya. Target kita tahun ini lebih tinggi," ujarnya.
Selain itu, kegiatan meal test menjadi bagian uji coba layanan penerbangan, termasuk kualitas makanan untuk jemaah. PPIH embarkasi juga akan didukung 267 petugas pendukung di Jakarta-Bekasi dan 120 di Kertajati (rasio 1:100 jemaah).
"Seluruh petugas harus bekerja maksimal demi suksesnya haji ramah lansia dan disabilitas,” tutup Ajam. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto