get app
inews
Aa Text
Read Next : Lomba First Aid, Cara Kilang Balongan Latih Kesigapan Pekerja Tolong Korban Kecelakaan

Kilang Pertamina Balongan, Pemasok Kebutuhan BBM untuk Jakarta hingga Sebagian Jabar

Rabu, 01 Oktober 2025 | 13:13 WIB
header img
Pekerja Kilang Pertamina Balongan saat melakukan tugas di area kilang. (Foto: Istimewa)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan atau Kilang Pertamina Balongan merupakan satu dari enam kilang milik Pertamina yang terletak di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kilang Balongan mulai beroperasi pada 1994 dengan kapasitas awal 125.000 barel perhari, dengan fungsi utama yakni mengolah minyak mentah menjadi produk BBM (Bahan Bakar Minyak), produk Non-BBM, dan Petrokimia.

Sebanyak 80 persen minyak mentah yang diolah adalah Crude Duri, dan 20 persen Crude Minas yang berasal dari Provinsi Riau.

Area Manager Communication Relation and CSR PT KPI Unit VI Balongan, Mohamad Zulkfili, menuturkan bahwa Kilang Pertamina Balongan adalah kilang strategis karena keberadaannya yang sangat penting dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Disampaikan Zulkifli, Kilang Balongan adalah pemasok utama kebutuhan BBM untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia, Banten, hingga sebagian Jawa Barat.

“82 persen produk yang dihasilkan di Kilang Balongan didistribusikan ke DKI Jakarta dan Jawa Barat, kemudian 12 persen untuk wilayah sekitar, dan 6 persen di Export ke Singapura yakni jenis produk Decant Oil”, terang Zulkifli, 1 Oktober 2025.

Zulkifli menjelaskan, sejak 2022 kapasitas pengolahan Kilang Balongan telah naik menjadi 150.000 barel perhari melalui pelaksanaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Phase-I di unit  Crude Distillation Unit (CDU).

Penyelesaian RDMP di Kilang Balongan ini adalah kesuksesan besar di lingkungan Pertamina karena merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama yang berhasil diselesaikan di lingkungan Pertamina yang mendorong semangat Kilang Pertamina dalam mewujudkan kedaulatan energi Negara Indonesia.

Masih dijelaskan Zulkifli, kelancaran suplai BBM nasional ini tidak terlepas dari keandalan unit-unit Kilang Balongan yang terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga mampu menghasilkan produk-produk berkualitas berstandar internasional dan ramah lingkungan. 

Unit Residue Catalytic Cracking (RCC) misalnya, unit ini berkapasitas pengolahan sebesar 83.000 barrel per hari yang berfungsi mengubah residu minyak berat bernilai rendah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti LPG, Propylene, Naphtha, dan Propylene (gasoline tinggi oktan).

Kemudian, lanjut Zulkifli menerangkan, di Kilang Balongan juga terdapat unit POC (Propylene Olefin Complex). Sebanyak 6 persen dari total Produk Kilang Balongan dihasilkan di Unit ini, yakni Propylene yang dikirim ke industri-industri dan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan plastik.

Selain itu, juga ada unit  KLBB (Kilang Langit Biru Balongan) yang mengolah Low Octane Mogas Component (LOMC) menjadi produk  High Octane Mogas Component (HOMC) untuk dikirimkan ke kilang lain.

“Masih banyak unit lain Kilang Balongan yang saling terintegrasi guna menghasilkan produk berkualitas, secara umum Produk Kilang Balongan adalah Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina DEX, LPG, Propylene, Avtur serta produk specialty chemical untuk keperluan industri Gas Oil for Antifoam (GO Foam),” kata Zulkifli. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut