Calon Kuwu Tinumpuk Protes Tes Akademik Pilwu Indramayu, Soroti Gangguan Komputer dan Transparansi
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Aroma ketidakpuasan kembali menyeruak dari proses Pemilihan Kuwu Serentak Kabupaten Indramayu 2025. Seorang bakal calon kuwu Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Casmudi, melayangkan protes resmi kepada Panitia Pemilihan Kuwu Tingkat Kabupaten. Ia menilai rangkaian tes akademik, bik tertulis maupun wawancara yang ia duga mengandung kejanggalan dan tidak mencerminkan prinsip transparansi.
Casmudi menyebut panitia kurang teliti saat memeriksa berkas administrasi bakal calon. Ia menyoroti tidak adanya pengecekan ijazah asli, karena panitia hanya mengandalkan legalisasi dokumen.
“Panitia tidak melakukan pengecekan ijazah asli dan hanya mengandalkan dokumen legalisasi, sementara keabsahan ijazah asli dari salah satu bakal calon masih diragukan,” ujarnya, Senin, 24 November 2025.
Tak berhenti di sana, ia juga menyayangkan tidak adanya nilai lebih bagi pemilik ijazah sekolah formal dibanding ijazah Paket. Menurutnya, pendidikan formal mestinya diakui lewat bobot penilaian yang lebih tinggi.
Casmudi kemudian membeberkan poin paling krusial: gangguan teknis saat tes tertulis di Universitas Wiralodra (UNWIR) pada Jumat, 14 November 2025. Ia mengaku komputer yang digunakan sempat mati menjelang akhir waktu ujian. Saat perangkat kembali hidup, sejumlah jawabannya hilang, sebagian berubah, bahkan beberapa nomor terisi otomatis tanpa ia kerjakan.
“Teman-teman peserta lain juga mengalami hal serupa. Kami menduga adanya kejanggalan dalam pelaksanaan ujian yang dapat merugikan kami,”katanua.
Ia juga mempertanyakan penilaian wawancara yang dianggap tidak transparan. Menurutnya, hasil wawancara yang ia jalani tidak mencerminkan performa sebenarnya.
Dengan serangkaian alasan itu, Casmudi meminta langkah konkret dari panitia:
pengulangan tes akademik dan wawancara khusus untuk Pilwu Desa Tinumpuk.
Ia menegaskan keberatan ini diajukan sebagai bentuk aspirasi warga yang menginginkan proses Pilwu berjalan jujur, objektif, dan terbuka. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto