Indramayu,
Nurudin (40), seorang tukang becak warga Desa Ujungaris Blok Gejleg, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menangis haru karena rumahnya dibedah jajaran TNI Korem/063 Sunan Gunung Jati (SGJ) Cirebon, Senin (18/4/2022).
Tidak hanya bedah rumah, keluarga berpenghasilan Rp20 ribu ini juga mendapatkan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai.
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Danrem 063 SGJ Cirebon, Kolonel Inf Dany Rakca, didampingi Dandim 0616/Indramayu, Letkol Inf Teguh Wibowo.
Kolonel Inf Dany Rakca, mengatakan, sesuai dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Darat bahwa keberadaan TNI di wilayah, dari mulai Korem, Kodim, dan Babinsa harus bisa menjadi solusi bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
"Jadi kami harus bisa mengatasi kesulitan di tengah-tengah masyarakat untuk berbuat apa saja yang bisa membuat mereka lebih baik untuk kedepannya," kata Danrem, kepada media saat berkunjung ke rumah keluarga Nurudin.
Sementara, Nurudin mengaku dirinya merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh TNI jajaran Korem 063 SGJ Cirebon.
"Saya merasa senang sekali, dan sangat tidak menyangka bakal mendapatkan bantuan seperti ini. Berasa ini seperti mimpi. Terimakasih banyak pak Danrem dan Pak Dandim," ungkap dia.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Ujungaris, Tatang Tarkilah menyampaikan, terima kasih kepada Danrem 063 SGJ Cirebon dan Dandim 0616 Indramayu juga awak media yang telah membantu warganya.
"Kami selaku pemerintah desa mengucapkan sangat-sangat terima kasih. Mudah-mudahan di bulan suci Ramadhan ini, apa yang dibantu oleh semua pihak untuk masyarakat kami ada barokahnya," ujarnya.
Diketahui, Nurudin merupakan seorang tukang becak yang harus menafkahi istri dan empat anaknya dengan penghasilan Rp20.000-Rp40.000 per hari.
Selain itu, Nurudin bersama keluarganya juga tinggal di sebuah rumah yang kondisinya jauh dari kata layak dengan beralaskan tanah dan terkesan kumuh, atap yang sudah lapuk dan kerap bocor saat turun hujan.
Tembok rumah yang sudah mulai retak seakan memperjelas kondisi tidak layak rumah itu. Bahkan, pasokan listrik dari PLN pun tidak tersalurkan. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto