IHSG Diprediksi Mixed to Lower, Simak Level Support dan Resistance Terdekat

Fani Ferdiansyah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih terkoreksi pada perdagangan Jumat (26/5/2023). (MNC Media)

GARUT, iNewsIndramayu.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih terkoreksi pada perdagangan Jumat (26/5/2023). Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, menyebut proyeksi IHSG di akhir pekan keempat Mei 2023 relatif mixed to lower.

"Proyeksi IHSG pada hari ini sebenarnya relatif mixed to lower ya, kalau kita lihat pergerakan indeks itu ditutup 0,62%, kalau secara persepsi untuk pola downward bar," kata Nafan Aji Agusta.

Ia melanjutkan, IHSG memiliki support terdekat di level 6.695. Jika tertahan di support terdekat ini, maka dimungkinkan pergerakan IHSG akan mengalami rebound psikologis.

"Tapi kalau tidak terjadi rebound, karena terus mengalami pelemahan, maka untuk level support IHSG selanjutnya adalah 6.657," terangnya.

Nafan Aji Agusta pun memaparkan skenario sebaliknya jika terjadi rebound. Beberapa level resistance akan diuji selama perdagangan jika IHSG mengalami rebound.

"IHSG akan menguji resist di 6.739 hingga 6.758. So far kalau kota lihat dari indikator relatif mixed, di sini hanya stochastic. Sementara negatifnya adalah indikator RSI, lalu kalau dari volume juga masih terjadi penurunan," ucapnya.

Dari sisi kinerja net foreign buy di perdagangan Kamis (25/5/2023) kemarin, lanjutnya, IHSG hanya mampu mencatatkan transaksi 33,41 billion.

"Sebelumnya di kisaran triple digit, tapi secara year to date net foreign buy di sini mengalami kenaikan sekitar 18,73 triliun. Adapun pelemahan IHSG kemarin itu menyebabkan year to date performance tertekan di minus 2,14%," katanya.

Sebelumnya, pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan mulai melemahnya pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis kemarin dinilai sebagai koreksi sehat.

"Karena mempertimbangkan sudah 4 hari IHSG menguat, dan nilai transaksi yang tidak mengalami peningkatan mengindikasikan tidak adanya panic selling," tulis William dalam analisisnya. (*) 

 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network