KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Jumlah total luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencapai 164,2 hektare. Hal ini akibat musibah kebakaran yang berlangsung sejak Jumat (25/8/2023) lalu.
Atas kondisi tersebut, Bupati Kuningan H Acep Purnama langsung meninjau lokasi karhutla di kawasan TNGC tepatnya Blok Batu Luhur Pasawahan. Peninjauan ini sekaligus untuk koordinasi pengendalian karhutla bersama jajaran terkait.
Bupati H Acep Purnama melihat langsung kondisi perkembangan penanganan karhutla di kawasan TNGC. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, atas upaya yang dilakukan dalam penanganan kebakaran.
“Meskipun lelah, semangat dan kepedulian yang tinggi tetap ada. Dengan kejadian ini, akan dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi,” kata Bupati H Acep Purnama, Kamis (31/8/2023).
Menurutnya, pasca kebakaran penting untuk melakukan reboisasi guna memulihkan kembali ekosistem yang ada.
“Mari bersama-sama menjaga kawasan hutan, karena membangun hutan memerlukan waktu yang lama,” ajaknya.
Sekda Kuningan yang menjabat pula Kepala BPBD Kuningan, Dr Dian Rachmat Yanuar mengatakan, bahwa komunikasi yang sudah terjalin harus ditingkatkan agar penanganan bisa lebih dioptimalkan. Keterlibatan semua pihak menjadi potensi yang bisa dimaksimalkan dengan alur yang jelas.
“Seperti saat ini, sudah dibentuk Tim Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. Masukan dari kepala desa dan masyarakat serta hasil diskusi dengan Kepala BTNGC, menjadi bahan berharga dalam evaluasi tim gabungan penanggulangan kebakaran dalam pengelolaan pola penyebaran SDM dan distribusi logistik dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana menambahkan, bahwa kebakaran hutan di Gunung Ciremai terjadi di beberapa blok hutan. Antara lain kawasan hutan Talaga Bogo, Batu Luhur, Batu Kuda, Batu Beuheungan, Tegal Bodas, Jalan Maling, Panjak Rama, Karang Dinding, Jalan Bukit Seribu Bintang, Bukit Kahiyang, Batu Sepur Batu Luhur, Blok Cirendang, dan Blok Pajaten.
“Jadi semuanya berada dalam ketinggian 200 mdpl hingga 750 mdpl. Area hutan Kawasan TNGC yang terdampak kebakaran dengan total luasan mencapai 164,2 hektar,” sebutnya.
Dia menyebut, jika penanganan kebakaran melibatkan personel gabungan dari Balai TNGC, TNI, Polri, BPBD Kuningan, Damkar, Satpol PP hingga masyarakat. Termasuk MPA Setianegara, MPA Padaherang Majalengka, Ciremai Green, AKAR, BSB, CDK, relawan dan pengelola ODTW.
“Tim gabungan disebar ke beberapa titik untuk melakukan upaya pemadaman menggunakan peralatan seperti jet shooter, selang atau pipa air, dan peralatan lain yang ada. Selain itu, mereka juga membuat sekat bakar dan tim gabungan dalam penanganan kebakaran dimulai sejak Jumat tanggal 25 Agustus 2023,” kata Indra.
Hingga sekarang, lanjutnya, tim gabungan tetap melakukan penyisiran dan pemantauan lanjutan terhadap lokasi area karhutla kawasan TNGC tersebut.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait