CIREBON, iNewsIndramayu id-Kabupaten Cirebon menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Barat yang memiliki tenaga pusat kesejahteraan sosial (Puskesos) paling lengkap. Hal itu, tentunya sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakatnya.
Pengoptimalan Puskesos di wilayah dengan jumlah penduduk mencapai 2,3 juta lebih itu, sudah terintegrasi dengan sistem layanan rujukan terpadu (SLRT). Puskesos telah ditempatkan di masing-masing desa atau kelurahan, hal itu untuk memudahkan masyarakat ketika hendak mengurus administrasi kesejahteraan sosial.
"Ini adalah satu hal yang harus kita banggakan di Kabupaten Cirebon. Karena Kabupaten Cirebon di Jawa Barat bahkan se-Indonesia menjadi kabupaten yang pertama kalinya punya Puskesos di seluruh desa," ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, kepada wartawan, Rabu (22/11).
"Ini adalah satu apresiasi pimpinan kita, Pak Bupati (Cirebon). Di mana Pak Bupati ingin mewujudkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Cirebon," sambungnya.
Menurut Fitri, hadirnya Puskesos di setiap desa juga untuk mendukung salah satu program Bupati Cirebon, yakni program kartu sistem informasi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (Sipepek) yang bisa diakses masyarakat melalui aplikasi di handphone. Sipepek sendiri merupakan layanan informasi seputar bantuan sosial untuk masyarakat.
"Apa yang mendasari ini? Karena pak bupati ingin masyarakat bisa mengakses untuk bantuan-bantuan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) ini dari mulai Simiskin, Siterlantar, Sidisabilitas, SiODGJ, dan yang mengalami bencana, baik bencana sosial maupun bencana alam," ungkapnya.
"Itu dalam satu layanan, enggak usah jauh-jauh kemana-mana lagi cukup datang ke Puskesos di desa. Nanti Puskesos yang akan urus, upload administrasi keperluan-keperluannya persyaratan masuk situ (aplikasi Sipepek), Insya Allah selesai," kata Fitri melanjutkan.
Selain itu, yang lebih penting lainnya Puskesos juga bekerja untuk memastikan keakuratan data penerima bantuan. Di antaranya melakukan verifikasi dan validasi sesuai dengan fakta dilapangan.
Kata dia, tim Puskesos yang ada di desa berjumlah 3 sampai 4 orang, tersebar di 424 desa/kelurahan di Kabupaten Cirebon. Jumlah itu sesuai dengan banyak atau sedikitnya jumlah penduduk di masing-masing desa.
Ia menjelaskan, petugas Puskesos diusulkan oleh desa dan ditetapkan melalui SK pengangkatan yang ditandatangani oleh kepala dinas sosial sesuai dengan peraturan menteri sosial.
Artinya Puskesos saat ini telah mendapat perlindungan penuh dari pemerintah daerah, termasuk juga ketika mendapat intimidasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Meski begitu, kepala desa juga masih memiliki tanggung jawab terhadap Puskesos. Saat bekerja di desa Puskesos dalam koordinasi Kasi Kesra.
Sebelumnya, Bupati Cirebon, Imron, menyebut peran Puskesos sangat vital, untuk bisa menentukan arah kebijakan, terutama terkait program pengentasan kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Sebab, kata dia, Puskesos adalah pihak yang paling mengetahui persis permasalahan sosial diwilayahnya.
"Permasalahan sosial diwilayahnya, Puskesos yang paling paham. Oleh karena itu, harus bisa bekerja dengan baik," ujar Imron saat menyerahkan SK pengangkatan Puskesos, Rabu (1/11).
Imron juga meminta kepada Puskesos untuk bisa melakukan pendataan secara akurat, terkait permasalahan sosial yang terjadi diwilayahnya masing-masing. Data tersebut, kata dia, agar segera dilaporkan kepada instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait