INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - PT Polytama Propindo (Polytama) salah satu pemain utama dalam sektor industri petrokimia nasional sebagai perusahaan manufaktur penghasil polipropilena (PP), telah mengambil langkah besar dalam mewujudkan penguatan industri petrokimia nasional melalui penandatanganan kontrak penyusunan Front-End Engineering Design (FEED) sebagai tahapan rencana pengembangan kapasitas produksi dengan pembangunan Polypropylene Plant yang baru, yaitu Proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB), Selasa (25/6/2024).
Polytama merupakan anak usaha dari PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) yang juga dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). Mereka berkomitmen untuk merealisasikan proyek PPB dengan kapasitas produksi PP 300 KTA, sehingga kapasitas produksi total Polytama akan menjadi dua kali lipat dari kapasitas sekarang yaitu sebesar 600 KTA.
Proyek PPB selain merupakan pengembangan bisnis Polytama itu sendiri, juga sesuai arahan Presiden Republik Indonesia akan pemenuhan kebutuhan produk petrokimia dalam negeri dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 4.5 persen dan sekaligus menekan dominasi produk impor.
Terealisasinya Proyek PPB tidak hanya akan mengokohkan posisi Polytama mendukung strategi hilirisasi Pertamina pada sektor petrokimia, tetapi juga memperkuat kontribusi Polytama terhadap pengembangan industri dalam negeri dan mengintegrasikan Polytama dengan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) di Cilacap dan Balikpapan sebagai pemasok bahan baku Propilena.
Seperti diketahui, dukungan dari pemerintah menjadi yang terpenting untuk membangun ketahanan industri petrokimia yang dalam hal ini berfokus memenuhi kebutuhan PP di dalam negeri.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait