Erly Wahyuni (17) warga RT 007/002 Blok Tambangan Desa Ujung Pendok Jaya Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menderita kelumpuhan sejak kecil. Anak kedua pasangan Raswadi dan Wiyarni ini membutuhkan bantuan pemerintah dan swasta. Dalam angannya, ia tidak terlalu banyak menuntut kepada pemerintah, kursi roda saja sudah cukup.
Raswadi menceritakan ihwal anaknya menderita kelumpuhan sejak kecil. Saat masih bayi, kata dia, Erly sering kena demam panas. Disitulah mulai ada gejala lumpuh hingga saat ini. Meski demikian sambungnya, Erly kecil tetap bersekolah di SDN Ujung Pendok meski tidak tamat. Ia mengenyam pendidikan hingga kelas 5 SD.
“Mungkin keada'an Erly tidak bisa berjalan ditambah himpitan ekonomi keluarga akhirnya Erly terpaksa DO. Kita sebagai orang tua harus kerja keras sementara tiap pagi dan siang kita harus antar jemput,” beber Raswadi kepada awak media, Minggu (27/02/2022)
Raswadi mengucapkan syukur Alhamdulillah kalau Pemerintah Kabupaten Indramayu mau membantu. Bantuan yang diharapkan tidak terlalu muluk hanya kursi roda untuk anaknya.
“Saya sih tidak muluk-muluk hanya butuh kursi roda saja. Maklum saya orang tidak mampu. Boro-boro mau beli kursi roda buat kebutuhan sehari-hari saja masih serba kekurangan,” ujarnya,
Sementara, Erly Wahyuni membenarkan dirinya putus sekolah saat kelas 5 SD karena kondisi fisiknya yang lumpuh. Alasan DO itu selain karena sering di bully sama teman-temannya juga karena keadaan ekonomi keluarganya.
“Saya berhenti sekolah karena keterbatasan fisik juga keterbatasan ekonomi. Kalau saat itu ada kursi roda mungkin sekolah SDnya bisa tamat,” tuturnya. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait