"Kalau kita baca buku, tidak ada masalah dengan sinar biru dari layar. Screen time juga bisa dikurangi. Buku lebih praktis, tidak butuh baterai, dan bisa diwariskan. Kalau buku ditaruh di rak, adik, anak, atau saudara bisa ikut membaca. Ilmunya jadi lebih menyebar," jelas Lucky.
Lebih jauh, ia menyebut pengalaman membaca buku secara fisik cenderung lebih membekas dibanding lewat gawai yang penuh distraksi.
"Banyak informasi saya dapat dari handphone, tapi yang saya ingat biasanya yang saya baca dari buku. Karena saat baca buku, kita lebih fokus. Tidak ada iklan pop-up atau telepon masuk yang mengganggu," ungkapnya.
Selain menyediakan berbagai jenis buku, Gramedia juga menghadirkan ragam buku anak dengan tampilan yang menarik. Hal ini, kata Lucky, menjadi upaya penting untuk menumbuhkan minat baca sejak dini.
"Desain dan tampilan buku anak itu penting sekali. Itu bisa jadi cara agar anak-anak tertarik membaca. Budaya membaca itu harus dibentuk sejak dini," tambahnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
