UMKM Indramayu Ekspor Kerupuk Kulit Sapi ke Korsel

Safaro
Atas nama Bupati Indramayu, Nina Agustina, Asda 2, Maman Kostaman didampingi Komisaris PT Niaga Teknologi Indonesia, Darwinah dan pegiat UMKM melepas ekspor krupuk kulit sapi ke Korea Selatan. (saprorudin)

Indramayu,

Kerupuk kulit sapi produk UMKM asal Desa Jatisura Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tembus pasar Korea Selatan (Korsel). Produk olahan krupuk kulit sapi merk Naura itu di ekspor ke Korsel dan keberangkatannya dilepas Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asda 2) Setda Indramayu, Maman Kostaman  di halaman Pendopo Pemkab setempat, Rabu (30/03/2022).

Dikatakan Maman, ekspor kerupuk kulit sapi ke Korsel sejalan dengan 10 program unggulan Pemkab Indramayu yakni Kridit Usaha Warung Kecil (Kruw-Cil). Melalui Kruw-Cil itu  Pemkab bukan saja memfasilitasi pendanaan melalui perbankan namun bagaimana pemkab mendukung semua lini dari mulai hulu seperti pengolaan, pendampingan hingga hilir atau pemasarannya.

“UMKM merupakan basic ekonomi bagi masyarakat Indramayu. Produk-produk  UMKM Kota Mangga sebenaranya sudah banyak yang punya kelas dan sudah naik kelas,” kata dia.

Menurutnya, ekspor kerupuk kulit sapi ke Korea Selatan, merupakan momentum awal kebangkitan UMKM di Indramayu. Bupati Nina Agustina juga mengapresiasi ekspor tersebut dan merupakan kebanggan tersendiri bagi masyarakat Indramayu.

“Alhamdulillah hari ini pemasaran produk olahan dari Indramayu sudah mulai tembus ke luar negeri salasatunya Korsel. Ini merupakan awalan yang bagus dan nantinya bisa diikuti oleh produk UMKM-UMKM lainnya,” kata Maman usai pelepasan.

Sementara itu, Komisaris PT Niaga Teknologi Indonesia, Darwinah membenarkan ini awal produk UMKM Indramayu ekspor ke negeri Ginseng.

Proses akhir ini kata dia, buah dari perjalanan panjang  yang sudah dilakukan di perusahaan selama kurang lebih 6 bulan. Proses itu mulai dari legalitas, laboratorium dan persyaratan lainnya agar produk UMKM Kota Mangga bisa tembus ke Korsel.

“Kami berkerja berdasarkan kebutuhan yang ada di negara penempatan. Artinya sesuai permintaan pasar di Korsel seperti kemasan dan rasa. Sebab kalau kita memaksakan  mengirim dan disana tidak menerima maka produk kita tidak akan terjual  dan tersimpan di gudang-gudang di luar negeri,  tapi kalau diminta maka produk kita akan diterima,” sebutnya.

Darwinah mengaku bersyukur produk krupuk kulit sapi dari Indramayu sudah diakui di sana (Korsel). Keberhasilan ekspor ini diharapkan bisa diikuti oleh produk-produk UMKM lainnya.

“Ekspor tahap awal  sebanyak 2.400 pcs kalau sudah lancar bisa mencapai 10.000 pcs,” tutup Darwinah. (safaro)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network