Selain itu, ia juga memaparkan rencana besar pengembangan BIJB, terutama pada sektor infrastruktur agar bandara tersebut mampu bersaing dengan bandara internasional lainnya. Dengan pengembangan tersebut, BIJB diharapkan dapat menjadi tujuan pendaratan pesawat internasional berukuran besar
“Kita optimis ke depan BIJB bisa memberi kontribusi besar bagi pembangunan di Jawa Barat. Dalam waktu dekat, BIJB juga bisa menjadi pusat penerbangan Umrah. Jangan sampai marwah BIJB sebagai bandara kebanggaan Jawa Barat justru diambil alih pihak swasta,” tegasnya.
Terkait rencana pemekaran Kabupaten Indramayu Barat, Ratnawati menyampaikan bahwa usulan tersebut telah masuk dan mendapat persetujuan dari Pemprov Jawa Barat. Namun prosesnya masih terkendala moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) dari pemerintah pusat.
Ia menilai Jawa Barat membutuhkan tambahan kabupaten/kota agar pembangunan lebih merata. Pasalnya, meski memiliki jumlah penduduk lebih banyak dibanding Jawa Timur, Jawa Barat hanya memiliki 27 kabupaten/kota, sementara Jawa Timur sudah memiliki 40 daerah administratif.
“Bantuan dari pusat otomatis lebih besar untuk Jawa Timur karena jumlah kabupaten/kotanya lebih banyak. Jawa Barat perlu tambahan sekitar 10 daerah administratif baru untuk pemerataan pembangunan. Masukan dari para tokoh masyarakat hari ini akan menjadi acuan kami dalam merumuskan kebijakan di tingkat provinsi,” jelasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
