INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Pemerintah Kabupaten Indramayu menyatakan kesiapannya dalam mendukung rencana pemekaran wilayah Indramayu Barat. Sebagai langkah awal secara simbolis, pembangunan Tugu 0 KM di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, telah rampung dan direncanakan akan ditinjau pada tanggal 22 Desember 2025 mendatang.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyampaikan bahwa pembangunan tugu tersebut merupakan simbol komitmen pemerintah daerah terhadap aspirasi pemekaran. Meski keputusan final berada di tangan Pemerintah Pusat, Pemkab Indramayu mulai melakukan langkah-langkah persiapan di sektor infrastruktur dan tata ruang.
"Tugu ini sebagai simbol secara politis dan psikologis bahwa kami setuju dengan itu (pemekaran). Namun tentu tugu saja tidak cukup, kami harus membangun perekonomian di Indramayu bagian barat agar saat moratorium dibuka, wilayah ini sudah siap secara ekonomi," ujar Lucky, Kamis, 18 Desember 2025.
Fokus pada Kawasan Industri
Dalam upaya memperkuat kemandirian calon daerah otonomi baru (DOB) tersebut, Pemkab Indramayu tengah melakukan perubahan tata ruang. Beberapa wilayah seperti Sukra, Gantar, Eretan, hingga Kandanghaur diproyeksikan menjadi kawasan peruntukan industri.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi risiko kegagalan daerah baru dalam mengelola keuangan jika tidak memiliki sumber pendapatan yang kuat. Pemerintah daerah mengeklaim sedang mendorong investasi sebesar-besarnya di wilayah barat guna menciptakan keseimbangan ekonomi.
Intensifikasi Lahan Pertanian
Di sisi lain, masifnya rencana pembangunan industri di wilayah barat menimbulkan tantangan bagi sektor pertanian. Menanggapi hal tersebut, pemerintah berencana menerapkan program intensifikasi pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
"Kita lakukan intensifikasi supaya jumlah tonasenya bertambah meski luas tanahnya berkurang karena industri. Sudah ada contoh satu hektar bisa menghasilkan sampai 12 ton padi, itu yang akan kita kejar," jelasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
