KUNINGAN,iNewsIndramayu.id- Bupati Kuningan, Acep Purnama berkesempatan langsung bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Pers Nasional 2023 di Sumatera Utara, belum lama ini. Kehadiran Bupati Acep untuk menerima trophy Abyakta Anugerah Kebudayaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Ketua PWI Pusat, Atal S Depari mengatakan, Anugerah Kebudayaan PWI bertujuan khusus untuk memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang dinilai sukses dalam inovasi mata rantai pangan, sandang, dan papan berbasis kebudayaan (kearifan lokal) dan informasi global. Yakni menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian, serta papan yang selaras dengan alam dan lingkungan.
Presiden Joko Widodo saat sambutan menyampaikan, ucapan selamat memperingati Hari Pers Nasional bagi seluruh insan pers di tanah air. Apalagi peringatan HPN 2023 kali ini mengambil tema Pers Bebas Demokrasi Bermartabat.
Ia juga mengapresiasi, atas kontribusi pers nasional kepada bangsa dan negara. “Terima kasih kepada pers nasional atas kontribusinya kepada bangsa dan negara. Sejak awal, awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan, menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan, dan menjadi penopang utama demokratisasi," katanya.
Sementara Bupati Kuningan, H Acep Purnama memaparkan kaitan budaya dengan ketahanan pangan. Budaya adalah sesuatu hal yang merupakan tradisi dan turun menurun, mau tidak mau hal itu harus dipertahankan.
“Jati ulah silih ku junti (yang asli jangan sampai tergeser dengan yang baru dan pendatang), karena di sekeliling kita ada yang memiliki, ada yang harus dihormati, dan ada yang harus dijaga," kata Acep, Sabtu (11/2/2023).
Ia menyebut, untuk Kuningan ekspose budaya yang disampaikan saat seleksi yakni dengan konteks Ngarumat Budaya Kuningan, Ngariksa Alam, Mapag Swasembada Pangan.
“Jika sudah mempertahankan kebudayaan (kearifan lokal) maka akan timbul rasa kemandirian, rasa hormat kepada orang tua, rasa sayang kepada lingkungan sekitar, termasuk merawat, menjaga dan melestarikan daerah sendiri. Potensi dan kekayaan alam yang dimiliki Kuningan itu perlu dilestarikan, berawal dari kecintaan dan membangun desa, maka akan lahir sebuah komitmen untuk cinta kepada daerahnya sendiri,” pungkasnya.(Andri)
Editor : Tomi Indra Priyanto