KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Musibah kebakaran rumah kembali terjadi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kali ini, kebakaran menimpa bangunan rumah milik warga di permukiman padat penduduk.
Kejadian pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Cimahi, Kuningan. Akibatnya, satu bangunan rumah warga ludes terbakar dengan kerugian ditaksir Rp125 juta.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi Mufti dalam keterangan persnya, mengatakan, laporan kebakaran berawal dari informasi yang disampaikan perangkat desa setempat. Laporan itu diterima perangkat desa, usai salah seorang warganya melihat langsung terjadinya kebakaran di rumah tersebut.
“Jadi ada saksi yang tak lain tetangga korban melintas di depan rumah yang kebakaran. Kebetulan, rumah itu dalam kondisi kosong karena ditinggalkan penghuninya yakni Dewi (28) ke luar kota,” ucapnya.
Saat saksi melihat api semakin membesar, lanjutnya, kemudian saksi berteriak meminta pertolongan warga setempat. Kobaran api yang semakin besar terlihat dari balik gorden kamar utama.
“Seketika itu saksi langsung memberitahukan warga. Kemudian ramai-ramai warga berusaha untuk memadamkan kobaran api yang terus membesar dengan peralatan seadanya,” ungkapnya.
Dia menyebut, upaya warga untuk memadamkan api juga menggunakan mesin sedot sawah dan Apar milik desa. Khawatir merembet ke bangunan lain karena berada di permukiman padat penduduk, akhirnya melaporkan kejadian kepada Damkar Kuningan.
“Kita terjunkan 4 anggota regu dengan satu kendaraan dinas damkar ke lokasi. Anggota pemadam langsung melakukan pengecekan dan pemananan wilayah sekitar rumah yang terbakar, karena khawatir masih ada titik api yang menyala,” imbuhnya.
Menurutnya, api dipastikan benar-benar padam selama satu jam upaya pemadaman. Selanjutnya dilakukan pendataan dari keterangan saksi, diduga kebakaran akibat arus pendek listrik.
“Akibat banyaknya barang yang mudah terbakar, memudahkan api dengan cepat merambat. Kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp125 juta lebih,” terangnya.
Pihaknya mengaku, jarak tempuh yang cukup jauh membuat petugas memakan waktu lama di perjalanan. Waktu laporan juga telat, termasuk untuk masuk ke lokasi kejadian jalan terlalu kecil dan terlalu padat penduduk. Sehingga kendaraan dinas Damkar Kuningan sedikit kesulitan untuk bergerak.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto