INDRAMAYU,iNewsIndramayu.id - Tim penilai Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan 2023 mengapresiasi strategi pembangunan pertanian yang diterapkan Kabupaten Indramayu. Strateginya dinilai semakin memperkokoh predikat Kabupaten Indramayu sebagai daerah penopang swasembada padi dan beras nasional.
Presiden Joko Widodo sendiri bahkan menyampaikan pesan khusus agar produksi padi Kabupaten Indramayu ditingkatkan dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton. Hal itu terungkap saat Tim Penilai Penas 2023 yang diketuai oleh Kepala Biro Umum (Karoum) Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), Brigjen Pol Adang Ginanjar datang ke Indramayu pada Rabu (8/3/2023).
Adang bersama tim Kementerian Pertanian RI, hadir ke Indramayu untuk memastikan keberlanjutan pembangunan pertanian berjalan sesuai rencana. Dari hasil pemaparan konsep dan program serta kunjungan ke lapangan, Adang dan tim mengaku kagum pada kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Indramayu.
Semuanya, kata dia, berjalan dengan baik, melibatkan semua pihak. Yang terlihat sangat menonjol yakni dukungan dari kepala daerah yang begitu kuat sehingga semua elemen bergerak membantu keberlanjutan pembangunan pertanian, termasuk dari kalangan perbankan.
"Kita patut bersyukur Ibu Bupati Indramayu telah menerapkan program dan strategi pembangunan pertanian yang baik. Kalau sudah begitu, beliau layak dianugerahi Tanda Kehormatan Satya Lencana Wira Karya," ungkap Adang.
Adang berharap, strategi pembangunan pertanian di Kabupaten Indramayu berdampak positif pada capaian target produksi dan kesejahteraan petani. Dengan melihat program yang disiapkan, Adang optimis Kabupaten Indramayu dapat mewujudkannya (penopang swasembada beras nasional).
Selain Nina Agustina, Tanda Kehormatan Satya Lencana Wira Karya juga akan disematkan untuk H Urip. Ia adalah petani sekaligus tokoh Kecamatan Lelea yang sukses mengembangkan Mangga Agrimania yang diklaim satu-satunya di Indonesia.
Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan merupakan kegiatan untuk memotivasi dan menggairahkan petani, nelayan, petani hutan, serta masyarakat pelaku agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, dan berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.
Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan komitmennya dalam memantapkan penguatan komoditas lokal untuk kemandirian pangan. Melalui kemandirian pangan diharapkan kesejahteraan petani meningkat.
Sementara Satyalencana Wira Karya sendiri merupakan tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada para warganya yang telah memberikan darma bakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto