get app
inews
Aa Read Next : Selamatkan Generasi Bangsa, Penanganan Stunting Jadi Program Unggulan Kesira Jabar

Wilayah Cirebon Sempat Dikepung Banjir Setinggi 1,5 Meter

Jum'at, 31 Maret 2023 | 11:41 WIB
header img
Hujan lebat dengan intensitas cukup lama membuat ribuan rumah di sejumlah kecamatan baik Kota Cirebon maupun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir. Foto: Joni

CIREBON,iNewsIndramayu.id - Hujan lebat dengan intensitas cukup lama membuat ribuan rumah di sejumlah kecamatan baik Kota Cirebon maupun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir. Bahkan kejadian banjir tersebut mencapai ketinggian 1,5 meter hingga membuat warga terpaksa mengungsi.

Diketahui, setidaknya ada 10 kecamatan terdampak bencana banjir. Khusus 5 kecamatan di Kabupaten Cirebon di antaranya Talun, Kedawung, Tengah Tani, Weru dan Mundu. Adapun yang paling parah terdampak banjir yakni Desa Banjarwangunan di Kecamatan Mundu dan Desa Dawuan di Kecamatan Tengah Tani.

Sementara berdasarkan laporan Pusdalops PB BPBD Kota Cirebon pada Jumat (31/3/2023), banjir yang terjadi di Kota Cirebon juga merendam 5 kecamatan. Beberapa kecamatan itu di antaranya Lemahwungkuk, Kesambi, Harjamukti, Pekalipan, dan Kejaksan.

Wilayah yang terendam banjir di Kabupaten Cirebon mencapai ketinggian hingga 1 meter, namun permukiman warga yang berada dekat di sepanjang sungai terendam hingga 1,5 meter. Buruknya drainase di wilayah itu, diduga menjadi faktor penyebab terjadinya banjir ketika aliran sungai tinggi.

Dilaporkan, tak sedikit warga yang mengungsi akibat volume debit air yang terus meninggi. Tim Rescue Pos Sar Cirebon, tim gabungan Basarnas, BPBD Cirebon, PMI, TNI dan Polri pun langsung melakukan evakuasi sejumlah warga di Kecamatan Tengah Tani menggunakan perahu.

Seorang korban banjir asal Desa Dawuan, Tisna mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi. "Ini banjir terparah selama saya tinggal disini, saya sempat kaget, tiba-tiba air masuk langsung tinggi," tuturnya.

Menurutnya, aliran air diluar rumah cukup deras sehingga cukup membahayakan untuk dilintasi. "Aliran airnya deras banget yang di depan rumah, makannya saya takut kalau anak-anak lewat, takut kebawa arus," ungkapnya.

"Kalau ketinggian air di rumah saya 50 cm, tapi kalau rumah yang di belakang sana bisa mencapai 1 meter," tambahnya.

Lanjutnya, kawasan Dawuan tersebut, kata dia, merupakan daerah rendah, sehingga jika intensitas hujan tinggi dapat terjadi banjir.

"Daerah sini kan kalau dari jalan raya menurun, jadi dampak kedalamnya lebih besar," ujarnya.

Meski ketinggian air cukup tinggi, sejumlah warga memilih untuk bertahan di rumah, untuk menjaga harta benda yang ada di dalam rumah.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Berita iNews Indramayu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut