GARUT, iNewsIndramayu.id - Viralnya resep seblak coet ala penyanyi Rafael Landry Tanubrata atau dikenal dengan nama Rafael Tan berdampak pada ketersediaan kerupuk mawar putih di sejumlah tempat Kabupaten Garut. Di Garut, beberapa konsumen mengaku kesulitan mendapatkan kerupuk mawar putih, karena panganan pendamping yang terbuat dari adonan tepung tapioka ini kosong di tingkat ritel.
Septi (28), warga Kampung Cihuni, Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, Garut, mengatakan dari empat warung yang sudah dia sambangi, ketersediaan kerupuk mawar putih kosong.
"Saya udah nyari-nyari dari kampung Cihuni sampai Tabrik semua warung habis. Gak tahu kalau di pasar habis juga atau enggak," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (29/5/2023).
Septi sengaja mencari kerupuk mawar putih karena ingin mencoba resep seblak coet yang dibuat Rafael.
"Saking sering lihat di TikTok dan banyak yang udah bikin, saya jadi penasaran buat nyoba juga. Sayangnya sekarang susah banget dapet kerupuk mawar. Kalau diganti kerupuk lain bakal jadi seblak biasa," katanya.
Sementara itu, Yani, pemilik toko grosir kelontong di Kampung Tabrik, Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, mengatakan sudah sepekan penjualan kerupuk mawar meningkat. Dia membenarkan viralnya seblak Rafael membuat tokonya kebanjiran order kerupuk merah putih.
"Yang beli emang pada bilang mau bikin seblak Rafael. Penjualan kerupuk mawar sebelum viral bisa dibilang biasa saja dan gak cepet habisnya," ungkapnya.
Yani menjual kerupuk mawar Rp5 ribu per 2 ons dan Rp6.000 per 1/4 kg. "Sekarang stok di toko kami sudah habis. Produsen kerupuk belum ngirim lagi," ucapnya.
Keluhan langkanya kerupuk mawar putih rupanya sudah diketahui oleh Rafael. Melalui video TikTok @rafaell_1616, sambil memakan pempek bumbu seblak di atas cobek lengkap dengan mengenakan pakaian pangsi, artis kelahiran Garut, 16 November 1986 itu menceritakan curhatan sang Ibu yang mengutarakan kelangkaan kerupuk mawar putih.
"Jadi sekarang itu kerupuk mawar yang biasa dibikin seblak tea seep di mana-mana. Nepikeun ka mamah abi. Yeuh kumaha atuh ieu barareak ceunah kurupuk di mana-mana. Alah. Maenya sih? Tukang kurupuk oge jadi laku kitu? Alhamdulillah ya, Puji Tuhan aku mah bagi-bagi rezeki. (Jadi sekarang itu kerupuk mawar yang biasa dibikin seblak habis di mana-mana. Sampai mama saya. Gimana dong ini katanya kerupuk habis di mana-mana. Aduh. Masa iya? Tukang kerupuk juga jadi laris? Alhamdulillah, Puji Tuhan aku bagi-bagi rezeki)," tutur Rafael.
Selain susah dicari, dalam Instagram Story nya @rafaell_16, pria yang dikenal melalui boyband Smash itu juga mendapat curhatan mengenai kenaikan harga kerupuk mawar putih.
"Ada yang curhat. Kerupuk seblak aku susah dicari ceunah. Terus kerupuk seblak aku naik harganya. Masa seperempat Rp10 ribu. Di tempat aku seperempat masih Rp6.000 loh. Satu bal itu Rp80 ribu. Aduh. Bikin pabrik kerupuk kali ya. Aduh kayak gampang aja. Semangat buat pencari kerupuk, semangat untuk tukang kerupuk ya. Sok dibikin lagi yang banyak. Tenang, aku bakal bikin terus," katanya.
Namun dibalik viralnya seblak cobek kerupuk mawar putih yang ia buat, Rafael mengungkapkan banyak pihak yang berkomentar dan membuat video bahwa seblak tersebut pernah viral sebelumnya.
"Aku juga gak sengaja post di sosial media. Aku mah iseng-iseng aja gitu. Eh ternyata banyak yang suka gitu dan banyak yang bikin lagi. Jadi sekarang kebetulannya, berkat buat aku dibilangnya seblak Rafael Tan. Ya gimana da bukan aku yang bikin. Kan tetangga-tetangga (netizen) semua yang bilang itu seblak aku," ujarnya.
Lebih lanjut Rafael memaparkan memang bukan dia yang pertama kali membuat seblak tersebut. Ia juga mengaku tidak mengetahui siapa yang membuatnya.
"Jadi maaf kalau misalnya ada yang bilang itu mah bukan seblak Rafael dulu juga pernah viral. Betul pernah viral. Tapi kalau sekarang viral lagi sama aku mau diapain? Aku mau menarik keviralan ini kan gak bisa," tutur pria yang mengawali kariernya di tahun 2007 itu.
Kendati demikian, Rafael merasa senang sebab banyak penjual seblak yang menambahkan menu menggunakan namanya.
"Sekarang jadi happy, tukang seblak juga banyak yang masukin seblak ala Rafael. Aku mah gak apa-apa. Itu mah bagi-bagi rezeki. Sekarang juga tukang kerupuk pada habis. Dan ini juga mungkin rezekinya aku," kata Rafael. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto