7. Tones and I – Dance Monkey (2019)
Mungkin ketika mendengar dan membaca liriknya, kita menyangka kalau melalui lagu ini, Tones and I ingin mengajak kita untuk sekedar bersenang-senang.
Akan tetapi sayangnya makna sekaligus inspirasi liriknya jauh lebih ironis.
Makna sebenarnya: Jadi seperti yang diungkapkan oleh vokalis bernama asli Toni Watson ini di tahun 2019, lagu ini tercipta dari sebuah ironi.
Spesifiknya, inspirasinya didapat ketika dulu ia masih sering mengamen (busking).
Kala itu, Toni merasa sedih, kesal dengan audiens sekitar yang tidak memerhatikan dirinya.
Menurutnya rata-rata audiens lebih sibuk melihat ponsel mereka. Terlebih ketika si audiensnya merasa tidak suka dengan lagu yang sedang dimainkan.
Toni yang mengamen dari pagi selama berjam-jam, tentunya ingin diperhatikan penampilannya.
Alhasil ia pun terinspirasi untuk menciptakan lirik yang maknya merupakan ajakan literal ke audiensnya.
Lirik tersebut adalah, ‘Dance for me’ dan ‘Sing for me.’ yang seperti kita tahu lirik ini lantas dijadikan sebagai bagian dari lirik lagu ini.
Tentunya harapan Toni dengan lirik tersebut, audiens sekitar langsung melirik kembali dirinya.
Dan faktanya apa yang dilakukan oleh Toni ini memanglah efektif.
8. Psy - Gangnam Style (2012)
Dengan lagunya yang berbahasa Korea dan komposisi musiknya yang ber-genre Dance K-Pop, tak heran jika lagu ini dianggap berlirik untuk senang-senang.
Hal tersebut ditambah lagi dengan gaya dansa bak menunggang kuda yang kala itu sangat viral.
Makna sebenarnya: Padahal aslinya lirik lagu ini jauh dari makna senang-senang atau mengajak berpesta.
Lagu ‘Gangnam Style’ pada dasarnya adalah merupakan kritikan satir terhadap gaya hidup warga di distrik Gangnam, Korea Selatan.
Spesifiknya, seluruh warga di distrik tersebut rata-rata hidup dengan gelimang harta dan kekayaan.
Nah melalui lagu ini, Psy ingin menyindir warga-warganya yang suka merasa paling superior atau menyombongkan diri dengan kekayaannya tersebut.
Editor : Tomi Indra Priyanto