KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menerjang kawasan taman nasional di Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bahkan akibat kebakaran sejak tiga hari terakhir ini, Minggu (27/8/2023), sudah lebih dari 151 hektare lahan hangus terbakar.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, menuturkan, kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) terbakar dengan perkiraan total luasan sementara 151 hektare. Perkiraan ini mulai hari pertama kebakaran pada 25 Agustus 2023 sebesar 56,9 hektare, dan bertambah pada 26 Agustus 2023 mencapai 151 hektare.
“Adapun lokasi titik api diperkirakan di beberapa blok seperti Talaga Bogo Batu Luhur, Batu Kuda, Batu Beuheungan, Tegal Bodas, Jalan Maling, Panjak Rama, Karang Dinding, dan Jalan Bukit Seribu Bintang. Berdasarkan titik lokasi terdapat di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kuningan,” sebutnya.
Menurutnya, musibah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Bahkan petugas sejak hari pertama kebakaran melakukan upaya pemadaman hingga larut malam.
“Jadi kronologisnya, pada Jumat 25 Agustus 2023 pukul 10.30 WIB, kepulan asap terlihat oleh masyarakat di kawasan Blok Batu Kuda. Kemudian api menyebar mengarah ke Bukit Seribu Bintang dan ke arah Blok Karang Dinding, masyarakat di sekitar lokasi melakukan upaya pemadaman dan melaporkan kepada pihak terkait,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, tim Gabungan disebar ke beberapa titik untuk melakukan upaya pemadaman menggunakan peralatan seperti Jet shoter, selang/pipa air, dan peralatan lain yang ada. Sekaligus membuat sekat bakar dari arah Bukit Seribu Bintang ke arah Karang Dinding, untuk mencegah api menyebar ke arah Gunung Dulang.
“Pada Sabtu 26 Agustus 2023, pantauan Aplikasi SIPONGI (Karhutla Monitoring Sistem) sampai pukul 17.00 WIB masih terdeteksi 12 titik api dengan arah angin ke barat kecepatan 2,17 Km/h. Pemadaman Kebakaran melalui darat dengan menggunakan peralatan parang, Jet Shooter dan alat lain dilaksanakan pada lokasi titik api yang mengarah ke Cileutik, Karang Dinding, serta pembuatan sekat bakar yang dilaksanakan mulai dari daerah Cileutik–Karang Dinding sepanjang 1,5 kilometer,” pungkasnya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto