get app
inews
Aa Read Next : Selamatkan Generasi Bangsa, Penanganan Stunting Jadi Program Unggulan Kesira Jabar

Soal Kasus Perundungan Korban Pelajar, Bupati Kuningan Tekankan Hal Ini

Selasa, 03 Oktober 2023 | 14:32 WIB
header img
Bupati Kuningan, H Acep Purnama. (Foto: Ist)

KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Bupati Kuningan, H Acep Purnama angkat bicara soal kasus perundungan yang menimpa korban seorang pelajar laki-laki di Kuningan, Jawa Barat. Bahkan atas kasus itu, Bupati Acep Purnama meminta agar tidak terulang lagi di kemudian hari.

Korba perundungan seorang pelajar berusia 12 tahun tersebut, kini diketahui sudah kembali masuk ke sekolah. Bahkan pihak Dinas Pendidikan Kuningan juga telah menjenguk keluarga korban, termasuk melihat kondisi korban yang tengah bersekolah di salah satu PKBM di Kecamatan Cigugur, Kuningan.

“Itu adalah sesuatu yang kita prihatikan ya. Mudah-mudahan itu yang terakhir kali, tidak terjadi lagi,” kata Bupati Acep saat dimintai keterangan persnya, Selasa (3/10/2023).

Dirinya mengimbau, agar segenap masyarakat jangan sekali-kali melakukan perundungan satu dengan yang lain. Termasuk kepada generasi bangsa khususnya anak-anak pelajar, agar tidak berbuat hal-hal negatif.

“Ada pepatah mengatakan, tidak boleh ada satu pun manusia untuk mengeksploitasi manusia yang lain. Jadi apa pun bentuknya baik perundungan, penjajahan maupun tindakan kekerasan di muka bumi ini harus dihapuskan,” ucapnya.

Bahkan dirinya meminta, agar aparat terkait bersikap tegas terhadap pelaku-pelaku tindak kekerasan. Ini agar menjadi efek jera bagi para pelaku yang melakukan aksi kekerasan.

“Karena siapa pun yang menerima perlakuan kasar atau kekerasan itu, belum tentu salah. Kalau pun salah, kita sebagai umat yang memegang nilai-nilai agama, itu harus dikedepankan,” ungkapnya.

Sebab menurutnya, semua agama mengajarkan kebaikan terhadap sesama. Tidak saling menyakiti satu dengan yang lain, namun saling tolong menolong antar sesama.

“Maka tolong, jangan sampai terjadi lagi seperti itu,” imbuhnya.

Dia berencana, akan meminta Dinas Pendidikan agar dapat dilakukan pembinaan dan perhatian bersama, khususnya bagi satuan pendidikan di bawah naungan dinas.

“Sehingga nanti dapat diselipkan kegiatan-kegiatan maupun pembelajaran, untuk merubah cara berpikir anak-anak pelajar. Mungkin saja ini terjadi karena penggunaan medsos yang berlebihan, ini yang harus kita bina bersama-sama,” tutupnya.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut