INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id-Keterbatasan berkomunikasi tidak membuatnya minder atau malu. Saefudin (29 tahun) seorang pria tuna rungu asal Indramayu ini, mampu membuktikan kemampuannya dalam meracik kopi dengan menjadi Barista disebuah Cafe Teman Istimewa binaan Pertamina Balongan Indramayu.
Pria tamatan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Indramayu ini, diketahui telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian keluarganya. Keterbatasannya tak membuat surut semangat Saefudin, dia telah menjalani berbagai perkerjaan.
Saefufin yang dikenal ramah ini, pernah menjadi kasir di sebuah minimarket, hingga kini mencoba peruntungan di dunia Barista peracik minuman berbahan dasar kopi.
Menurut Saefudin, dia bersama enam karyawan lainnya merupakan penyandang disabilitas yang bekerja sebagai Barista di Cafe Teman Istimewa milik Sespri Maulana, sekaligus mitra binaan Pertamina, yang beralamat di jalan Istiqomah Kelurahan Lemahmekar Indramayu, Jawa barat.
"Saya bersama rekan kerja yang lain merasa senang bisa bekerja di Cafe Teman Istimewa. Saya bekerja karena ingin membantu perekonomian keluarga. Meskipun hasilnya tidak seberapa besar, tapi saya senang dan bahagia bisa bekerja disini," ucap Barista lulusan dari SLB Mutiara Hati Indramayu kepada wartawan, Sabtu (4/11).
Dia mengaku, sebelum bekerja sebagai Barista di Teman Istimewa, dirinya sudah melakukan pelatihan bersama rekan yang lainnya di salah satu Cafe yang ada di area Sport Center Indramayu. Dalam latihan meracik minuman kopi tersebut langsung dipandu oleh tim ahli di bidangnya.
"Kita belajar cara membikin kopi yang pas sesuai dengan takaran yang enak dilidah konsumen. Dan kita juga diajari cara menyajikan kopi langsung ke meja para tamu yang memesan," kata Saefudin saat memberikan keterangan dengan bahasa isyarat.
Secara terpisah Area Manager Communication, Relation and CSR RU VI Balongan Mohamad Zulkifli mengatakan, Perintis atau Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa merupakan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan )
Oleh karena itu, PT Kilang Pertamina Internasional unit Vl Balongan yang mengacu pada peningkatan kapasitas teman disabilitas tuna rungu melalui usaha kopi Teman Istimewa.
"Program ini berupaya untuk memberikan kesempatan dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan juga mendapatkan hak-hak dasar bagi teman disabilitas tuna rungu. Mari bersama kita rangkul teman disabilitas tuna rungu yang sering kami sapa dengan nama teman istimewa," terang Zulkifli.
Sementara itu, Owner dari Cafe Teman Istimewa, Sespri Maulana, mengaku sangat peduli dan ingin memberdayakan teman-teman disabilitas agar bisa berkarya dan mempunyai pekerjaan.
"Awalnya kita terlebih dahulu melakukan pelatihan pembuatan kopi kepada teman distabilitas di sebuah Cafe di Indramayu. Untuk pertama kali mereka kesulitan dalam beradaptasi sehingga materi yang disampaikan kurang mengena, tapi Alhamdulilah berkat bimbingan rekan dari CSR RU VI Balongan mereka bisa mengikuti semua instruksi yang dijalankan," terangnya.
Alhasil, setelah melakukan pelatihan pembuatan kopi selama satu bulan lamanya, dan hasilnya pun cukup memuaskan, mereka langsung bisa bekerja di cafe teman istimewa dengan mendapatkan gaji. Intinya mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, tidak hanya penyandang distabilitas saja.
"Uniknya, cafe teman istimewa berbeda dengan cafe pada umumnya, disamping karyawannya penyandang distabilitas, kita juga bisa belajar menggunakan bahasa isyarat dengan langsung mempraktekkannya saat kita memasan menu minuman dan makanan ditempat tersebut," ungkapnya.
Selain mempunyai tempat yang strategis, cafe teman istimewa yang notabenenya adalah mitra binaan Pertamina akan terus berkreasi dengan menambah spot-spot lainnya, agar para pengunjung betah berlama-lama ada didalam cafe.
"Semua fasilitas yang ada di cafe teman istimewa adalah pemberian dari dana CSR Pertamina. Dan ini juga sebagai bentuk keperdulian Pertamina terhadap pelaku usaha yang ingin maju dan terus berkembang menjalani usahanya," katanya.
"Intinya, kami sangat berterima kasih kepada CSR Pertamina, atas apa yang diberikan selama ini, bukan hanya pemberian peralatan usaha saja, melainkan dukungan menejemen dan pengelolaan agar cafe teman istimewa bisa terus berjalan dan semakin maju," sambungnya.
Sementar itu, Panji Asmara, salah satu pelanggan cafe teman istimewa mengaku senang bisa ngopi di cafe ini. Selain rasa kopinya yang pas dilidah, dirinya bisa berinteraksi dengan barista penyandang distabilitas.
" Ngopi diisi beda banget, pembeli harus menggunakan bahasa isyarat untuk memesan menu minuman dan makanan. Barista juga ramah dan lihai dalam meracik kopi pesenan. Pokoknya enak banget ngopi disini," terang Panji.
Panji, juga mengaku sering mengajak teman-temannya ngopi disini, selain baristanya yang tuna rungu, kita juga diajak untuk belajar berinteraksi dengan sang barista.
"Meskipun mempunyai kekurangan cara berkomunikasi, tapi pelayanan disini sangat memuaskan, dan cepat dalam menyajikan pesanan. Pokoknya unik banget ngopi di cafe teman istimewa," uajrnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto