GARUT, iNewsIndramayu.id - Ribuan warga dari seluruh kampung di Desa Sukarame, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, memadati lapang sepak bola Legok dalam sebuah pesta rakyat yang digelar Sabtu (4/11/2023) malam. Pagelaran wayang golek Giriharja 3 menjadi pentas yang sangat dinantikan.
Meski pertunjukan wayang baru dimulai sekitar pukul 22.00 WIB, masyarakat mulai tua hingga muda di desa ini telah berkumpul sejak beberapa jam sebelumnya. Sebagian besar dari mereka bahkan tampak menggelar tikar di depan panggung demi bisa menyaksikan aksi wayang yang dimainkan putra dalang legendaris Jawa Barat Asep Sunandar Sunarya, Yogaswara Sunandar Sunarya.
"Banyak yang datang membawa keluarganya ke sini. Ayah, ibu, anak, menantu, hingga cucu semua kumpul bersama buat nonton wayang," kata Somantri (55), seorang warga.
Wayang golek memang telah menjadi hiburan masyarakat Jawa Barat sejak abad ke-19. Seni pertunjukan teater rakyat yang semula dikhususkan bagi kaum menak itu sudah digemari masyarakat Parahyangan secara luas sejak dahulu.
Kepala Desa Sukarame Asep Basir mengatakan, seluruh warganya dari setiap kampung telah diundang untuk menghadiri pesta rakyat tersebut beberapa hari sebelumnya. Selain membuat warga datang berduyun-duyun untuk menonton, besarnya animo masyarakat juga telah membangkitkan semangat mereka yang berprofesi sebagai pedagang kecil.
"Kegiatan pagelaran wayang ini telah membangkitkan ekonomi warga. Masyarakat sangat senang karena pertunjukan wayang golek di desa kami terbilang jarang digelar," kata Asep Basir.
Pagelaran wayang golek yang bertema Saba Desa Jaga Lembur itu digelar oleh tim relawan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo, Sajajar (Sa-Jabar Jeung Ganjar). Berkolaborasi dengan Japura Ganjar Garut Berjaya, para relawan ini ingin menyosialisasikan cinta budaya pada masyarakat.
"Tujuan dari pagelaran ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta lagi masyarakat terhadap budaya yang telah menurun tergerus oleh budaya asing. Ternyata responsnya sangat baik, masyarakat sangat antusias," ucap Ketua Sajajar Garut Heri Herdiana.
Menurut Heri, kegiatan pagelaran wayang golek yang dihelat relawan Sajajar telah digelar di sejumlah daerah. Sebelum Garut, seni pertunjukan wayang telah dilaksanakan di Kabupaten Kuningan.
"Setelah Garut, pertunjukan wayang nanti akan dilaksanakan di Sukabumi. Melalui pertunjukan ini, kami berharapa Pak Ganjar ke depan bisa lebih memperhatikan budaya-budaya di setiap daerah Indonesia, termasuk Jawa Barat," katanya.
Ribuan warga menonton pagelaran wayang golek Giriharja 3 di Leles Garut.
Mengamini hal yang disampaikan Heri Herdiana, Rio Harto Nugroho, Ketua Relawan Japura Ganjar Garut Berjaya, mengatakan kegiatan tersebut merupakan ajang memperkenalkan seni pertunjukan wayang pada anak-anak secara langsung.
Rio memiliki harapan agar kesenian wayang golek dapat dikenal oleh anak-anak Jawa Barat, tidak melalui perantara media elektronik ataupun cetak. Ia menambahkan kegiatan dari relawan Sajajar ini membantu masyarakat mengenal terhadap budaya yang sangat jarang digelar.
"Terutama anak-anak bisa diperkenalkan, diperlihatkan langsung kesenian Sunda, menambah pengetahuan mereka. Alhamdulillah rupanya banyak juga anak-anak yang ikut nonton," ujar Rio.
Di sela-sela pagelaran berlangsung, tokoh Punakawan, Cepot, memperkenalkan profil ringkas Ganjar Pranowo kepada masyarakat. Tokoh wayang yang memiliki nama lain Astrajingga ini juga memaparkan visi misi jaga lembur, jaga ulama, jaga budaya dan jaga ketahanan pangan dalam monolognya.
Bersama pagelaran wayang golek, dua pelawak Indonesia turut menghibur masyarakat Desa Sukarame dalam pesta rakyat ini. Dua komedian Tanah Air yang tampil pada acara itu adalah Dadang Usman "Ki Daus" dan Ade Batak. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto