get app
inews
Aa Read Next : Bukit Mercury, Sajikan Pemandangan Paling Indah di Majalengka dengan Landscape Gunung Ceremai

Produsen Dodol di Majalengka Rasakan Berkah Jelang Perayaan Imlek

Kamis, 27 Januari 2022 | 21:57 WIB
header img
Iim menunjukan produk Dodol China buatannya. Foto: Erick Disy

MAJALENGKA - Produksi Dodol Keranjang atau yang dikenal Dodol China kembali menggeliat menjelang perayaan Imlek 2022. Produsen Dodol China yang merasakan 'berkah' Imlek itu salah satunya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

 

Iim Gunardi, warga RT 8, RW 4, Blok Omas, Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten adalah salah satu pelaku usaha Dodol China yang sudah produksi sejak 1970 an silam.

 

Dodol China produk Iim ini, telah menyentuh berbagai daerah dan kota, tidak melulu hanya di Majalengka saja. Bandung dan Tangerang adalah dua kota besar yang sudah menjadi pasar dari Dodol China Iim itu.

 

Dodol buatan Iim sendiri terbilang istimewa. Pasalnya, aktivitas membuat kue itu hanya dilakukan pada saat menjelang Imlek, dan hanya jenis Dodol China saja. Selama 1 bulan itu, Iim menghabiskan beras ketan sekitar 5 Ton.

 

"Khusus menjelang Imlek saja, 1 bulan sebelum Imlek. Selain itu mah, nggak bikin kue," kata Iim, Kamis (27/1/2022).

 

Dalam perjalanannya, permintaan Dodol buatan Iim mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Semakin berkurangnya produsen Dodol, membuat kudapan Iim itu semakin banyak diminati oleh banyak kalangan, termasuk dari luar daerah.

 

Saat ini, jelas dia, di Kecamatan Kadipaten hanya dirinya saja yang masih membuat Dodol musiman itu. "Dulu mah banyak yang bikin, tapi sekarang tinggal saya aja yang bikin," jelas dia.

 

Selain legend karena sudah berjalan sejak 1970 an lalu, kualitas juga menjadi salah satu Dodol China buatan Iim banyak peminat. Beras Ketan dan Gula menjadi bahan baku pembuatan Dodol musim Imlek itu.

 

"Ini tanpa bahan pengawet. Semakin lama, semakin enak. Asal disimpan di tempat yang ada udara," jelas dia.

 

Iim mengaku, sampai saat ini tidak bisa memenuhi jumlah permintaan. Padahal, jelas dia, permintaan, termasuk dari luar daerah, cukup tinggi. Namun, ada hal yang membuat dia tidak bisa memenuhi permintaan itu.

 

"Permintaan mah banyak, tapi kami nggak mampu memenuhi. Tempatnya kurang," papar dia.

 

Untuk ukuran sendiri, Iim lebih memfokuskan ukuran kecil. Namun, pada umumnya pembelian lebih banyak 1 kilo. "Satu kilo itu isi 3 biji. Tapi kadang ada juga yang pesan dengan ukuran tertentu," jelas dia.

 

Sementara, proses pembuatan Dodol China sendiri memerlukan waktu yang lama. Proses mengadon adalah tahapan yang paling lama memerlukan waktu.

 

Setelah proses membuat adonan, bahan Dodol tidak langsung dimasak, melainkan harus didiamkan sekitar 1 pekan. Hal itu agar nantinya Dodol terasa lembut. 

 

Proses memasak sendiri, membutuhkan waktu sekitar 12 jam, untuk bahan sebanyak setengah kwintal. "Setelah selesai memasak, langsung dikemas dan dibiarkan adem. Kalau saya, di-kipas-in," papar dia.

Editor : Erick Disy Darmawan

Follow Berita iNews Indramayu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut